Gereja Tuhan ataupun umat Tuhan harus menyuarakan suara profetik bukan sekedar dalam lingkungan orang percaya tetapi juga berbicara pada bangsa-bangsa yang belum mengenal Dia. Bukan hanya melalui kata-kata tetapi perbuatan kita yang menjadi berkat disertai belas kasihan
Sabtu, 30 Agustus 2008
ENTER THE NEW THINGS - BY SAMUEL SAPUTRA
Enter the New Things
Yes 42: 9 ‘…Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan. Hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal itu. Muncul, Aku mengabarkannya kepadamu…’
Tuhan sedang melakukan hal-hal yang baru dalam hati umatnya yang mengenal dan mengasihi Dia. Tuhan ingin memakai gerejaNya dengan cara yang berbeda dibanding waktu-waktu yang lalu. Allah melakukan hal yang fresh di bumi ini sesuatu yang belum pernah terbayangkan sebelumnya, pertanyaannya adalah begaimana gereja Tuhan bisa masuk kedalam hal-hal baru yang Bapa siapkan.
PERTAMA
Gereja Tuhan harus bertobat dari kesalahan masa lalu secara pribadi atau gereja secara korporat. Memang benar Tuhan mengampuni dosa kita tapi bukan berarti kita bisa terus tinggal dalam kesalahan itu. Bertobat mempunyai pemahaman berbalik, berubah hati, dan pikiran yang membawa perubahan arah dan gaya hidup. Sudah waktunya untuk jujur melihat dosa sebagai dosa dan tidak menyebutnya hanya sebagai kelemahan serta merasionalisasinya dengan memaklumi diri sendiri serta menyalahkan keadaan.
Dosa adalah dosa janganlah permainkan kasih karunia Tuhan sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa. Jika saudara berdosa bertobatlah, berubahlah sebelum terang Tuhan menelanjangi kegelapan tersembunyi dalam hidupmu. Apa yang dibisikan ditelinga tiba waktunya akan diteriakan dari atas atap rumah sehingga semua orang dapat mendengarnya.
KEDUA
Jangan tinggal pada kesuksesan masa lalu. Rasa mapan karena sukses yang dicapai telah menjadi penghambat terbesar bagi gereja untuk maju lebih dari pada kesukaran dan penderitaan. Sejarah gereja membuktikan bahwa aniaya dan kesukaran telah membuat gereja Tuhan semakin kuat, Bahkan aniaya telah jadi pemicu utama yang membawa percepatan bagi Injil diberitakan diseluruh dunia. Sindrom Laodikia telah menyerang umat Tuhan dan gereja yang menyebabkan kesuaman dan apatisme rohani. Kemapanan adalah sama dengan kesombongan, yang merupakan penyebab gereja Laodikia jatuh dalam kesuaman karena mereka berkata kami kaya, terus memperkaya diri, kami cukup, tidak kekurangan suatu apapun.
Ingat Tuhan bukan Allah yang statis dan apatis tetapi Dia Tuhan yang agresif, active dan terus bergerak maju untuk membawa umat Tuhan masuk kedalam tujuan yang ada dihatiNya. Dalam Matius 17 murid Yesus ingin mendirikan tiga tenda untuk mewadahi kemuliaan dan pengalaman yang dasyat diatas gunung. Kemuliaan Tuhan tidak bisa diwadahi oleh manusia sebab Dia terus bergerak dan menyatakan kemuliaan yang lebih besar.
Don’t dwell in the past sin and mistake, do not dwell in the past glory and anointing, Because there’s greater Glory waiting for you (Hag 2:5-10).
“Janganlah biarkan dosa dan kesalahan masa lalu menghalangimu masuk kedalam masa depanmu, janganlah biarkan kemuliaan masa lalu menghalangimu mengalami kemuliaan yang lebih besar yang menunggumu.”
Doakan :
1. SMA generasi baru di Kopeng untuk proses belajar dan biaya operasional
2. Adopsi lulusan SMA yang tamat dan mau kuliah tahun 08 ini
3. Diskusi, pembentukan tim untuk membuat kurikulum home-school dalam bahasa Indonesia
4. Akademi Kebidanan Bhakti Nusantara, Salatiga angkatan 2008-2009 pendaftaran mahasisiwi baru telah dibuka. VISI: Mencetak bidan yang akan membidani lahirnya generasi baru pemimpin masa depan bangsa Indonesia
5. Koperasi Simpan Pinjam yang sedang mengalami stagnasi dalam modal dan kredit macet. KSP sedang mengembangkan beberapa jenis usaha, pertenakan, sembako, menampung hasil tani dan menjual alat dan kebutuhan pertanian
6. Pembukaan bimbingan belajar, reading room, healing Room, kursus inggris murah, pusat konseling di Father’s House Salatiga, contact us:
+62 818 296 399
+62 298 318 031 (tlp/fax)
samuel.saputra@yahoo.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar