Senin, 14 Januari 2008

MENEMUKAN TEMAN HIDUP



MENEMUKAN TEMAN HIDUP
Tuhan tidak menghendaki suatu peceraian dalam rumah tangga, atau sebuah keluarga yang berantakan, atau problema lainnya. Keluarga-keluarga mengalami masalah akibat kekerasan hati manusia.
Tuhan memiliki "original plan" di dalam pernikahan manusia sejak sebelum manusia jatuh dalam dosa.
PRINSIP-PRINSIP MENUJU PERNIKAHAN YANG BAHAGIA :
PERSAHABATAN
Kejadian 2:18, menyatakan bahwa "tidak baik seorang manusia seorang diri saja".
Manusia merupakan makhluk sosial, ia harus bergaul.
Tuhan merencanakan pernikahan bagi manusia.
Sebagaimana dalam sessi 1 dinyatakan bahwa di dalam kekristenan tidak ada kata pacaran tetapi tunangan, sebelum bertunangan sebaiknya kita masuk dalam proses:
Bergaul dahulu, dan milikilah teman.
Jangan eksklusif, pergaulan dimulai dengan tahap:
Perkenalan (Pembicaraan dipermukaan saja)
Teman biasa (Bicara yang kita sukai maupun tidak sukai, tujuan/ goal hidup kita)
Teman dekat (teman sevisi, berbicara hal yang jauh lebih pribadi, punya komitmen/perjanjian). Contoh di dalam Alkitab Daud dan Yonatan; teman dekat bisa saling menguatkan, menegur, menyampaikan masukan tanpa merasa terluka atau dilukai. Anda tidak dapat menjalani hidup nikah bila belum dapat bergaul dengan baik. Belajarlah untuk membangun orang lain, lihat hal-hal yang positif dan bangun kepositifan tersebut lebih lagi. Dan bantu orang tersebut mengatasi hal-hal negatif. Contoh : karunia nubuat atau belaskasihan yang sering disalahgunakan.
Bergaul dengan penuh kemurnian (1 Timotius 5:1-2).
"Penuh kemurnian" dalam pergaulan agar kita dapat mendengar suara Tuhan di dalam mencari teman hidup kita.. Jangan biarkan asmara menguasai sebab bila hawa nafsu dilakukan maka kita jatuh dalam dosa. Bila asmara mengontrol maka kita akan jadi pecemburu (cemburuan) dan bisa berkelahi demi nama "cinta".
Hati-hati dalam pergaulan, banyak orang yang mudah dikuasai "asmara"
Ciri-ciri : 1. Mudah jatuh cinta.
Biasanya ia seorang yang kurang perhatian dan minta perhatian terus.
Mau mengontrol atau menguasai.
2. Menghendaki seks sebelum menikah. 1 Tesalonika 4:4-7, Seks tidak diperkenankan
di luar pernikahan. Jangan najiskan tubuh saudaramu, itu menghina Tuhan. Meski
sudah tunangan tetap jangan ada seks.
PENJAJAKAN
Dalam masa kini bagaimana kita dapat menemukan teman hidup atau pasangan kita. Pertama-tama perlu kita sadari bahwa pernikahan merupakan inisiatif Tuhan (Kejadian 2:18). Ia sangat perduli ubtuk pernikahan anda, jadi jangan pernah meragukan kesetiaanNya di dalam memebrikan pasangan hidup bagi anda. Jangan terburu-buru di dalam mencari pasangan, izinkan Tuhan memberikan yang terbaik.
Persiapkan dirimu terlebih dulu secara pribadi.Tuhan menghendaki kita :
Bekerja terlebih dahulu atau dengan kata lain bertanggungjawab atas diri sendiri dahulu baru berpikir untuk menikah.
Memiliki tujuan hidup , mencari pasangan yang sepadan di dalam mencapai tujuan hidup yan diberikan Tuhan.
Jadi bukan saja Ia berinisiatif, namun Ia juga campurtangan, di saat Adam "tidur nyenyak".
CARA MENDAPATKAN PASANGAN
Berdoa dan mendengar suara Tuhan.
"Bukan" berarti pasif, hanya berdoa dan menanti-nantikan Tuhan tanpa bergaul dengan siapapun. Hanya ada beberapa kasus saja yang terjadi, sekitar 20%, contoh di dalam Alkitab Adam & Hawa, Ishak & Ribka, Boas & Rut.
Hal ini akan saya bahas lebih rinci sebab banyak ada penyimpangan di dalam cara ini.
Bila suatu pesan datang dari Tuhan maka anda tidak akan ragu dan ada konfirmasi dari orang-orang terdekat, dan pasti juga dari orang yang sedang kita jajaki. Hati-hati terhadap bahaya manipulasi ,kontrol ataupun sihir.
Batu penguji yang disarankan:
Sesuai Firman Tuhan atau tidak (contoh: menikah dengan orang belum percaya/ belum lahir baru sudah jelas tidak sesuai Firman Tuhan , 2 Kor 6:14)
Bila ragu datang pada gembala/penatua/pembina rohani/orangtuamu.
Lihat pula buahnya, perlu dipertanyakan bila melalui hubungan tersebut engkau jatuh bangun dalam dosa seks atau makin jauh dari Tuhan.
Hati nurani.
Peneguhan supra alami (nubuatan atau mimpi). Hal ini jangan menjadi batu penguji pertama sebab bisa terjadi "peneguhan-peneguhan" yang diakibatkan oleh dorongan dari jiwa yang tengah kasmaran. Jangan menikah hanya karena ada mimpi atau penglihatan, terlebih bila itu kata "orang".
Standarnya adalah anak Tuhan yang sudah lahir baru bukan seorang yang belum lahir baru apalagi non Kristen. Namun hati-hati jangan asal-asalan. 80% pernikahan Tuhan tidak berbicara secara supra alami. Baca 1 Korintus 7:38-40, cara memutuskan, lihat ayat 40, BERBAHAGIA.


3 Faktor seseorang tidak atau belum mendapat pasangan :
Memiliki syarat/standar yang tidak realistis.
Standar mutlak; sudah lahir baru, cinta Tuhan, sepadan,dst.
Standar yang tidak mutlak; latar belakang, suku, syarat jasmani, perbedaan usia,pendidikan, pengajaran "claim it and take it",dst.
Belum siap.
Contoh Adam dan Hawa (Kej 2:23-25).
Syarat-syaratnya bagi PRIA = -Memiliki visi.
-Menjadi pemimpin/kepala keluarga.
-Meninggalkan orangtua/bertanggungjawab.
WANITA= -Penolong : * Memiliki kecantikan batin
* Pendukung
* Lemah lembut
* Tenang/tidak mudah kuatir

Alasan yang tidak diketahui.
Kedaulatan Tuhan. Tujuan hidup kita di muka bumi bukanlah menikah, banyak nabi yang tidak menikah.Bersyukur bila anda tidak menikah dan jangan merendahkan orang yang menikah (1 Kor 7:35,38).

PERTUNANGAN
Kesimpulannya bergaullah dahulu dan uji dahulu dalam masa penjajakan. Bila sudah mantap masuk masa pertunangan, bila anda sudah sungguh-sungguh mantap dan tahu bahwa pasangan anda berasal dari Tuhan. Sebelum masuk pernikahan kudus, mintalah nasehat dari para pembina rohani dan ikuti sessi/kelas/konseling pranikah pada gereja/komunitas setempat.

Tidak ada komentar: