HASIL-HASIL RISET TENTANG BAHAYA PORNOGRAFIMary Anne Layden, direktur Program Psikopatologi dan Trauma Seksual,University Pennsylvania, AS* menyatakan gambar porno adalah masalah utama pada kesehatan mentalpenduduk dunia saat ini.* Pornografi tak Cuma memicu ketagihan yang serius,tapi juga pergeseranpada emosidan perilaku sosial* 40% pasien yang ketagihan pornografi kehilangan pasangannya* 58% pasien mengalami kerugian finansial* 27-48% dipecat / keluar dari pekerjaannya.* Kasus-kasus berat kebanyakan bermula dari sekedar iseng.* Kekuatan dibalik gambar porno luar biasa* Gambar porno tak Cuma memberi kesenangan sesaat .Tetapi secara inherenbertalian dengan pembentukan dorongan-dorongan negatif seperti rasa marah,kekerasan, cemburu, berbohong, atau mementingkan diri sendiri.* Konsumsi gambar porno secara intensif dan lama berpotensi mengubahpemahaman secara fundamental tentang relasi-relasi hubungan seksual denganlawan jenis. Seks bukanlah keintiman, prokreasi atau perkawinan. Seks adalahfantasi, pesona bagian-bagian tubuh, kekerasan dsbnya.Data yang dihimpun dari nationalcoalition. org menyebutkan* 15% pengakses situs porno di AS berubah perilaku seksualnya.* 42% laki-laki dan 33% perempuan usia 15-17 th di AS telah berhubungan seks* 85% dari satu juta kehamilan anak muda di AS akibat “kecelakaan”* 19 juta kasus baru penyakit seksual pada th 2000 dialami remaja usia 15-24th* 60juta warga AS mengakses situs porno selama tahun 2005, sebagian besarremaja usia 12-17th. Selama September 2000 ada 3 juta remaja 17 th keatasmengakses situs porno.Data yang dihimpun www.levelbest. com menyebutkan;* 94% warga AS percaya bahwa situs internet porno sebaiknya dilarang.* Perlawanan public terhadap pornografi : lahirnya ratusan situs internet”antiporno”, mereka prihatin dengan membanjirnya gambar-gambar porno.PORNOGRAFI MEMICU KETAGIHAN YANG AKUT* Berdasarkan pemotretan melalui positron emission tomography (PET),terlihat jelas bahwa seseorang yang tengah menikmati gambar porno mengalamiproses kimia dalam otak sama dengan orang yang tengah menghisap kokain.* Dampak akut pornografi ternyata lebih jahat ketimbang kokain. Karenapengaruh kokain dalam tubuh bisa dilenyapkan (dengan detoksifikasi) . Adapunmateri pornografi, sekali terekam dalam otak, image porno itu akan mendekamdalam otak selamanya.* Tak satupun data yang memperlihatkan keuntungan mengkonsumsigambar-gambar porno. Andai pornografi membuat sehat, maka saat iniseharusnya kita jauh lebih sehat, namun yang ada adalah sebaliknya* Layden menunjukkan bahwa pecandu pornografi cenderung mengalami ejakulasiprematur atau disfungsi ereksi dalam kehidupan seks nyata nya. Terlalu lamabercengkrama dengan fantasi seks non-alami seperti cybersexs fantasymembuat mereka mengalami kesulitan ketika mesti berhadapan dengan manusianyata. Pornografi melambungkan ekspektasi soal kenikmatan seksual pada saaatyang sama mereka kehilangan pengalaman seks riilnya.BAGAIMANA OTAK MERESPONS PORNOGRAFI?Dr. Judith Reisman, pakar neuroscience (ilmu syaraf mutakhir), presiden Institut Edukasi Media, California AS :* Kajian neuroscience membuktikan sebuah image yang menggetarkan emosiserupa gambar porno memicu reaksi biokimia yang kuat pada otak. Reaksi inibersifat instant namun meninggalkan jejak ingatan permanent pada memori.Sekali saja cairan zat kimia syaraf tercipta, ia akan sulit bahkan tidakmungkin dihapus.* Ada semacam fenomena sabotase otak yang aneh, ketika image tertangkapmata meski hanya 3/10 detik dan tersambung ke otak, maka secara alami otakakan mengalami perubahan structural lantas merekamnya mjd memori* Secara literal kita terus mengembangkan otak baru (new brain) padasetiap pengalaman visual yang kita alami, gambar porno adalah image yangsangat kuat dan meninggalkan ingatan yang kuat karena tekanan hormone libidodan berpotensi memicu ketagihan.Psikiater dan guru besar pada Universitas Princeton, Jeffrey Satinover MS MD* Kemajuan neuroscience mengantarkan manusia modern mampu mengetahuiproses alami seseorang yang kecanduan heroin sama persis dengan orang yangkecanduan gambar porno, yang berbeda Cuma medianya..(Republika feb 2006)Neil Postman, ilmuwan dan pakar media informasi AS dalam bukunya “BerlalunyaMasa Kanak-Kanak” (1995)menyaksikan adegan porno yang membangkitkan nafsu birahi dapatmenyebabkan percepatan usia baligh pada anak-anak. Kini anak-anak ASkehilangan indahnya masa kanak-kanak mereka lebih awal dibandingkananak-anak lain seusianya. Berdasarkan jajak pendapat yang dibuatnya pada th1995 terhadap anak-anak dan remaja usia 10-16 th yang kerap menyaksikantayangan pornografi di tv. Postman menemukan fakta mereka lebih cepatmelakukan hubungan seksual, tidak berlaku hormat terhadap orang tua, sukaberbohong dan suka berperilaku kasarDolf Zilman dan Jennis Bryant dalam studinya terhadap pornografinon-kekerasan (1982)Menyimpulkan bahwa tatkala obyek penelitian terekspos berulang kali padapornografi, mereka :- Menunjukkan peningkatan ketidak sensitifan terhadap perempuan- Cenderung menganggap perkosaan sebagai kejahatan ringan- Cenderung memiliki persepsi menyimpang mengenai seksualitas- Menunjukkan peningkatan kebutuhan akan tipe-tipe pornografi yang lebihkeras dan menyimpang, seperti anal intercourse , sodomasochism (hubunganseks yang melibatkan penyiksaan) dan merasa tidak bersalah memintapasangannya melakukan hal-hal tsb.- Kehilangan kepercayaan terhadap perkawinan sebagai lembaga yang layak- Cenderung melihat hubungan di luar pernikahan sebagai perilaku normal danalamiah.EFEK PORNOGRAFIHasil riset Victor B Cline (1986) di AS- Addiction, pikiran tidak tenang, selalu ingin melihat materi-materipornografi- Escalation, tuntutan untuk meningkatkan kadar materi pornografi yangdilihat.- Desensitization, tidak peduli bahaya pornografi- Act-out, melampiaskan hasrat.- Akan menjadi masalah besar jika materi-materi pornografi dikonsumsi anakdan remaja, dapat memberi rangsangan kuat untuk melakukan hubungan seks,padahal ia belum siap untuk itu. Akan melahirkan banyak masalah sosial spt,kehamilan diluar nikah, putus sekolah, aborsi yang berbahaya, orang tuatunggal, penyebaran penyakit kelamin, HIV/AIDS, tindak kriminal seksualseperti perkosaan dan pembunuhan dipicu pelampiasan nafsu seks akibatmengkonsumsi materi pornografi.- Remaja dan anak adalah kelompok yang rentan terpengaruh media pornografis.Mereka sangat ingin tahu terhadap perubahan fisiknya sementara pendidikanagama yang dibarengi pendidikan seks yang bertanggung jawab sulitdidapatkan, namun materi-materi pornografi justru sangat mudah diperoleh.( News letter MTP)- Patrick Carnes melakukan studi terhadap mereka yang memiliki perilaku seksyang cenderung tidak terkontrol atau perilaku kecanduan seks. Kecenderungntersebut umumnya dimiliki mereka yang di masa kecilnya mengalami pelecehanseksual yang diikuti dengan konsumsi pornografi.- Hampir semua penyimpangan seksual seperti pedophilian, eksibisionisme,incest, dll adalah perilaku yang dipelajari antara lain media massa, bukanditurunkan secara biologis dari orang tua.- Seymour Feshback, 51% mahasiswa “normal” di University of aCalifornia LAmenyatakan mereka mungkin melakukan perkosaan sadomasokis (yangdipertunjukkan dalam materi pornografi) seandainya mereka dijamin tak akandihukum.
Gereja Tuhan ataupun umat Tuhan harus menyuarakan suara profetik bukan sekedar dalam lingkungan orang percaya tetapi juga berbicara pada bangsa-bangsa yang belum mengenal Dia. Bukan hanya melalui kata-kata tetapi perbuatan kita yang menjadi berkat disertai belas kasihan
Kamis, 17 Januari 2008
Bahaya Pornografi
HASIL-HASIL RISET TENTANG BAHAYA PORNOGRAFIMary Anne Layden, direktur Program Psikopatologi dan Trauma Seksual,University Pennsylvania, AS* menyatakan gambar porno adalah masalah utama pada kesehatan mentalpenduduk dunia saat ini.* Pornografi tak Cuma memicu ketagihan yang serius,tapi juga pergeseranpada emosidan perilaku sosial* 40% pasien yang ketagihan pornografi kehilangan pasangannya* 58% pasien mengalami kerugian finansial* 27-48% dipecat / keluar dari pekerjaannya.* Kasus-kasus berat kebanyakan bermula dari sekedar iseng.* Kekuatan dibalik gambar porno luar biasa* Gambar porno tak Cuma memberi kesenangan sesaat .Tetapi secara inherenbertalian dengan pembentukan dorongan-dorongan negatif seperti rasa marah,kekerasan, cemburu, berbohong, atau mementingkan diri sendiri.* Konsumsi gambar porno secara intensif dan lama berpotensi mengubahpemahaman secara fundamental tentang relasi-relasi hubungan seksual denganlawan jenis. Seks bukanlah keintiman, prokreasi atau perkawinan. Seks adalahfantasi, pesona bagian-bagian tubuh, kekerasan dsbnya.Data yang dihimpun dari nationalcoalition. org menyebutkan* 15% pengakses situs porno di AS berubah perilaku seksualnya.* 42% laki-laki dan 33% perempuan usia 15-17 th di AS telah berhubungan seks* 85% dari satu juta kehamilan anak muda di AS akibat “kecelakaan”* 19 juta kasus baru penyakit seksual pada th 2000 dialami remaja usia 15-24th* 60juta warga AS mengakses situs porno selama tahun 2005, sebagian besarremaja usia 12-17th. Selama September 2000 ada 3 juta remaja 17 th keatasmengakses situs porno.Data yang dihimpun www.levelbest. com menyebutkan;* 94% warga AS percaya bahwa situs internet porno sebaiknya dilarang.* Perlawanan public terhadap pornografi : lahirnya ratusan situs internet”antiporno”, mereka prihatin dengan membanjirnya gambar-gambar porno.PORNOGRAFI MEMICU KETAGIHAN YANG AKUT* Berdasarkan pemotretan melalui positron emission tomography (PET),terlihat jelas bahwa seseorang yang tengah menikmati gambar porno mengalamiproses kimia dalam otak sama dengan orang yang tengah menghisap kokain.* Dampak akut pornografi ternyata lebih jahat ketimbang kokain. Karenapengaruh kokain dalam tubuh bisa dilenyapkan (dengan detoksifikasi) . Adapunmateri pornografi, sekali terekam dalam otak, image porno itu akan mendekamdalam otak selamanya.* Tak satupun data yang memperlihatkan keuntungan mengkonsumsigambar-gambar porno. Andai pornografi membuat sehat, maka saat iniseharusnya kita jauh lebih sehat, namun yang ada adalah sebaliknya* Layden menunjukkan bahwa pecandu pornografi cenderung mengalami ejakulasiprematur atau disfungsi ereksi dalam kehidupan seks nyata nya. Terlalu lamabercengkrama dengan fantasi seks non-alami seperti cybersexs fantasymembuat mereka mengalami kesulitan ketika mesti berhadapan dengan manusianyata. Pornografi melambungkan ekspektasi soal kenikmatan seksual pada saaatyang sama mereka kehilangan pengalaman seks riilnya.BAGAIMANA OTAK MERESPONS PORNOGRAFI?Dr. Judith Reisman, pakar neuroscience (ilmu syaraf mutakhir), presiden Institut Edukasi Media, California AS :* Kajian neuroscience membuktikan sebuah image yang menggetarkan emosiserupa gambar porno memicu reaksi biokimia yang kuat pada otak. Reaksi inibersifat instant namun meninggalkan jejak ingatan permanent pada memori.Sekali saja cairan zat kimia syaraf tercipta, ia akan sulit bahkan tidakmungkin dihapus.* Ada semacam fenomena sabotase otak yang aneh, ketika image tertangkapmata meski hanya 3/10 detik dan tersambung ke otak, maka secara alami otakakan mengalami perubahan structural lantas merekamnya mjd memori* Secara literal kita terus mengembangkan otak baru (new brain) padasetiap pengalaman visual yang kita alami, gambar porno adalah image yangsangat kuat dan meninggalkan ingatan yang kuat karena tekanan hormone libidodan berpotensi memicu ketagihan.Psikiater dan guru besar pada Universitas Princeton, Jeffrey Satinover MS MD* Kemajuan neuroscience mengantarkan manusia modern mampu mengetahuiproses alami seseorang yang kecanduan heroin sama persis dengan orang yangkecanduan gambar porno, yang berbeda Cuma medianya..(Republika feb 2006)Neil Postman, ilmuwan dan pakar media informasi AS dalam bukunya “BerlalunyaMasa Kanak-Kanak” (1995)menyaksikan adegan porno yang membangkitkan nafsu birahi dapatmenyebabkan percepatan usia baligh pada anak-anak. Kini anak-anak ASkehilangan indahnya masa kanak-kanak mereka lebih awal dibandingkananak-anak lain seusianya. Berdasarkan jajak pendapat yang dibuatnya pada th1995 terhadap anak-anak dan remaja usia 10-16 th yang kerap menyaksikantayangan pornografi di tv. Postman menemukan fakta mereka lebih cepatmelakukan hubungan seksual, tidak berlaku hormat terhadap orang tua, sukaberbohong dan suka berperilaku kasarDolf Zilman dan Jennis Bryant dalam studinya terhadap pornografinon-kekerasan (1982)Menyimpulkan bahwa tatkala obyek penelitian terekspos berulang kali padapornografi, mereka :- Menunjukkan peningkatan ketidak sensitifan terhadap perempuan- Cenderung menganggap perkosaan sebagai kejahatan ringan- Cenderung memiliki persepsi menyimpang mengenai seksualitas- Menunjukkan peningkatan kebutuhan akan tipe-tipe pornografi yang lebihkeras dan menyimpang, seperti anal intercourse , sodomasochism (hubunganseks yang melibatkan penyiksaan) dan merasa tidak bersalah memintapasangannya melakukan hal-hal tsb.- Kehilangan kepercayaan terhadap perkawinan sebagai lembaga yang layak- Cenderung melihat hubungan di luar pernikahan sebagai perilaku normal danalamiah.EFEK PORNOGRAFIHasil riset Victor B Cline (1986) di AS- Addiction, pikiran tidak tenang, selalu ingin melihat materi-materipornografi- Escalation, tuntutan untuk meningkatkan kadar materi pornografi yangdilihat.- Desensitization, tidak peduli bahaya pornografi- Act-out, melampiaskan hasrat.- Akan menjadi masalah besar jika materi-materi pornografi dikonsumsi anakdan remaja, dapat memberi rangsangan kuat untuk melakukan hubungan seks,padahal ia belum siap untuk itu. Akan melahirkan banyak masalah sosial spt,kehamilan diluar nikah, putus sekolah, aborsi yang berbahaya, orang tuatunggal, penyebaran penyakit kelamin, HIV/AIDS, tindak kriminal seksualseperti perkosaan dan pembunuhan dipicu pelampiasan nafsu seks akibatmengkonsumsi materi pornografi.- Remaja dan anak adalah kelompok yang rentan terpengaruh media pornografis.Mereka sangat ingin tahu terhadap perubahan fisiknya sementara pendidikanagama yang dibarengi pendidikan seks yang bertanggung jawab sulitdidapatkan, namun materi-materi pornografi justru sangat mudah diperoleh.( News letter MTP)- Patrick Carnes melakukan studi terhadap mereka yang memiliki perilaku seksyang cenderung tidak terkontrol atau perilaku kecanduan seks. Kecenderungntersebut umumnya dimiliki mereka yang di masa kecilnya mengalami pelecehanseksual yang diikuti dengan konsumsi pornografi.- Hampir semua penyimpangan seksual seperti pedophilian, eksibisionisme,incest, dll adalah perilaku yang dipelajari antara lain media massa, bukanditurunkan secara biologis dari orang tua.- Seymour Feshback, 51% mahasiswa “normal” di University of aCalifornia LAmenyatakan mereka mungkin melakukan perkosaan sadomasokis (yangdipertunjukkan dalam materi pornografi) seandainya mereka dijamin tak akandihukum.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar