SAHABAT DALAM PERJUANGAN
Di dalam kitab Amsal 17:17 dikatakan “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” Ini merupakan ciri utama jemaat mula-mula di dalam kitab Kisah Para Rasul. Mengapa jemaat di Anthiokia disebut Kristen oleh orang kafir? Sebab “gaya hidup” orang percaya saat itu berbeda dengan cara hidup orang sezamannya. Mereka saling mengasihi, berbelaskasihan tinggi, hidup dalam kekudusan, dan seterusnya. Kekristenan mula-mula berdampak luar biasa sebab “gaya hidup Kristus” nyata dalam kehidupan orang percaya. (Kis 2:41-47, 4:32-37)
Saya percaya kini adalah saatnya bagi tubuh Kristus untuk bersatu, bukan hanya sekedar dalam pertemuan formal tetapi sungguh-sungguh menjadi “saudara”. Belumkah kita lelah membangun kerajaan sendiri atau hanya perduli pada lingkungan “gereja lokal” dan acuh terhadap anggota tubuh Kristus yang lainnya? Jangan sampai kita hanya mau bersekutu dengan yang satu denominasi atau merk gereja atau pengajaran. Ingatlah selalu Tuhan tidak pernah menciptakan seragam, Ia menciptakan keragaman di dalam tubuh Kristus.
Kami menyadari bahwa tidak mungkin untuk melaksanakan amanat Tuhan tanpa sinergi dengan anggota tubuh Kristus yang lainnya. (1 Kor 12:12-31)
Saat ini kami tengah merintis sebuah pelayanan bernama The Eagles Nest Ministries di kota Bandung. Kami berjejaring sebagai saudara dengan anggota tubuh Kristus lainnya baik di Indonesia (Vineyard Bandung, Gereja Oikos Surabaya, GPdI Moria Banyuwangi, LK3 Jakarta, Jesus Christ Ministries Salatiga, Gema Sion Ministries Jakarta, gereja-gereja rumah di Indonesia,dll) maupun luar negeri (DAWN Ministries, Zoe Ministries, Outreach Fellowship International, Shadow of The Cross, Cathedral University, The Prophetic Voice Institute,dll). Ada pun hubungan kami satu dengan yang lain dilandasi hubungan persaudaraan dimana kami saling membuka diri dan membantu. Hubungan ini dilandasi lebih pada persahabatan dan bukan karena materi. Kami percaya bahwa hubungan persaudaraan yang erat dan akrab merupakan elemen penting dalam perluasan Kerajaan Tuhan yang telah lama hilang. Kini Tuhan tengah memulihkannya kembali di tengah kita.
Visi kami adalah “MEMBERITAKAN KABAR BAIK, MEMURIDKAN & MENGUTUS SETIAP ANAK TUHAN UNTUK “MENJADI” GEREJA DIMANA PUN MEREKA BERADA”.
Untuk lebih jelasnya anda dapat masuk dalam weblog kami di http://3a9l35-n35t.blogspot.com .
Dalam pergerakan pelayanan ini, kami tidak memiliki donatur atau pun sponsor tetap, hingga untuk saat ini kami coba untuk mencari donasi baik dari pelayanan maupun usaha kecil yang sedang kami coba kembangkan. Kami mengundang rekan-rekan seiman yang mau menjadi partner kami dalam perjuangan ini. Kami tidak meminta donasi secara cuma-cuma tetapi menawarkan paket buku. Donasi anda akan kami gunakan untuk mendanai pelayanan kami. Pelayanan apa saja yang kami kerjakan?
1. PELAYANAN DOA & KONSELING:
GLOBAL PRAYER NETWORK, PELAYANAN DOA SYAFAAT SECARA GLOBAL:
Persekutuan doa bagi tiap pribadi yang butuh dukungan doa, syafaat bagi gereja teraniaya dan suku terabaikan.
Menyebarkan kartu doa bagi mereka yang butuh dukungan doa pribadi atau institusi.
http://globalprayernetwork.blogspot.com
THE HELPING HAND PROJECT, PELAYANAN KONSELING KRISTIANI & TERAPI KELOMPOK:
Pelayanan konseling melalui telpon, surat menyurat, tatap muka (dengan perjanjian), e-mail dan yahoo messenger.
Pertemuan terapi kelompok sesuai permasalahan.
Layanan ini diinformasikan/dipublikasikan melalui perorangan, internet dan majalah kristiani.
HOUSE OF HEALING & RESTORATION,
PERSEKUTUAN PEMULIHAN DAN KESEMBUHAN ILAHI:
Persekutuan pemulihan luka bathin dan kesembuhan ilahi
Mempelajari dasar Firman Tuhan mengenai luka-luka bathin dan janji kesembuhan ilahi
Kelompok doa dengan nilai kekeluargaan dimana tiap anggota saling mendoakan untuk pemulihan dan kesembuhannya.
2. PELAYANAN KASIH DAN PENGINJILAN:
THE GUARDIAN ANGELS,PELAYANAN PROFETIK PRAKTIS/MENYUARAKAN STANDAR MORIL:
http://9u4rd14n-4n93ls.blogspot.com
Suatu pergerakan profetis praktis dalam hal moril dan etika kristiani
Pro-life movement
Wait Til Marriage (virginity movement)
Against Pornography
Against violence
Memerangi narkoba dan bahaya AIDS
ANTI TRAFFICKING
GENERASI TANPA AYAH,PELAYANAN KHUSUS BAGI ORANG YANG BERLATAR BROKEN HOME:
Pelayanan khusus bagi anak-anak yang dibuang oleh orangtuanya, anak-anak broken home, anak geng, anak yang diusir dari rumah dan remaja bermasalah.
Menyediakan panti asuhan dan youth’s shelter dengan nilai kekeluargaan.
FRIENDSHIP EVANGELISM:
Penjangkauan yang paling efektif adalah penginjilan melalui persahabatan
Langkah penginjilan yang persuasif pada saudara, kerabat dan sahabat di mana mereka berada
Kelompok penginjilan praktis dan alami
SOMEONE CARES, MERCY MINISTRY:
Pelayanan kasih dalam bentuk perhatian & bantuan sandang pangan papan pekerjaan bagi anak-anak panti asuhan, orangtua di panti werda, anak jalanan, gelandangan dan keluarga miskin
Pelayanan kasih bagi korban bencana
Pelayanan kasih bagi anak,wanita & pria korban pemerkosaan, pelecehan seksual, KDRT & trafficking
SHADOW OF THE CROSS, MINISTRY TO THE SUBCULTURES:
Pelayanan khusus menangani anak-anak subkultur seperti anak geng, punk, goth dan subkultur lainnya yang berkembang di perkotaan.
www.shaddowcross.com
3. PEMURIDAN DAN PELATIHAN:
EAGLES NEST DISCIPLESHIP, PEMURIDAN DAN PEMBAPAAN
Kelompok pendalaman Alkitab & pemuridan
Materi dasar kekristenan yang praktis & mengajarkan prinsip Kerajaan Allah/ Pengajaran Para Rasul
Kelompok pemuridan melalui pembapaan & mentoring untuk pertumbuhan yang lebih baik
Bagi peserta yang telah lulus mengikuti sebuah kelas mendapatkan sebuah sertifikat dan izin mengajar topik tersebut.
THE BODY BUILDING,PELAYANAN JARINGAN DIMANA KAMI BERJEJARING DENGAN GEREJA / YAYASAN LAIN BAGI PELEBARAN KERAJAAN ALLAH:
Jejaring dengan anggota tubuh Kristus yang lain sebab kita satu tubuh dan perlu bergerak & bekerja bersama agar Kerajaan Allah diperluas di muka bumi.
THE SCHOOL OF MISSION & CHURCH PLANTING:
Sekolah Alkitab yang menekankan pada pemuridan dan penggenapan Amanat Agung melalui penanaman gereja di rumah, sekolah/universitas dan market place.
4. PENANAMAN GEREJA & PASTORAL http://gerejaperjanjianbaru.blogspot.com
SIMPLE CHURCH; PELAYANAN PENANAMAN GEREJA & PASTORAL DALAM KELOMPOK KECIL DIMANA SAJA/TEMPAT YANG MEMUNGKINKAN:
Pelayanan penanaman gereja & pastoral dalam kelompok kecil dimana saja/tempat yang memungkinkan oleh kaum awam / kepala rumah tangga
Mengikuti teladan gereja mula-mula / Perjanjian Baru
Kepemimpinan oleh penatua dibantu diaken.
SIMPLE CHURCH NETWORK; PELAYANAN JARINGAN ANTAR KOMUNITAS KECIL:
Sebagai wadah jejaring antar komunitas kecil untuk saling menguatkan, menolong & memperlengkapi; juga menjaga kesatuan sebagai Keluarga Allah dalam visi, missi, nilai dan strategi.
Dimana sebulan sekali diadakan pertemuan bersama antar penatua & juga komunitas kota, secara berkala akan diperlengkapi oleh tim apostolik/pelayanan lima jawatan dari dalam maupun luar negeri.
Diharapkan melalui jejaring ini “gereja kota” berdampak bagi kota dimana mereka tinggal melalui pelayanan holistik hingga nama Bapa di sorga dipermuliakan
Bekerjasama dengan YWAM Publishing dan Vineyard Publishing kami menawarkan beberapa paket buku. Melalui pembelian paket buku rohani ini bukan saja anda dapat mengembangkan kapasitas rohani anda namun juga menjadi rekan seperjuangan atau partner kami dalam pelebaran Kerajaan Tuhan.
PAKET 1; dengan memberikan donasi Rp.100.000 anda dapat memilih 3 jenis buku yang berbeda judul & tertera di bawah ini (sudah termasuk ongkos kirim):
10 Prinsip Penanaman dan Pengembangan Gereja (David Garrison) [GEREJA]
Doa Syafaat, Gairah dan Kepuasan (Joy Dawson) [DOA]
Berbagai Cara Allah dalam Kesembuhan (Joy Dawson) [DOA]
Kesembuhan lewat Peperangan Rohani (Dr. Peggy Scarborough) [DOA]
Bersahabat Akrab dengan Allah (Joy Dawson) [DOA]
Pemimpin Yang Revolusioner (Tri Robinson) [KEPEMIMPINAN]
Pelayanan Penyembahan yang Efektif (Tom Kraeuter) [WORSHIP]
Pelayanan Metropolitan (Floyd McClung) [MISSI PERKOTAAN]
Gerakan Roh Kudus di Jendela 10/40 (Luis Bush & Beverly Pegues) [KESAKSIAN & DOA]
Teologi Kerajaan Allah (Derek Morphew) [TEOLOGIA]
PAKET 2; dengan memberikan donasi Rp.50.000 anda dapat memilih 5 jenis booklet yang tertera di bawah ini (sudah termasuk ongkos kirim) :
35 Inventoris Keinginan Daging (Yusak Tanasyah) [PERTUMUBUHAN ROHANI]
Singles & Seks (Dean Sherman) [HUBUNGAN]
Farisi, Saduki atau Yesus (Dean Sherman) [KARAKTER]
Sepuluh Langkah Doa Syafaat (Joy Dawson) [DOA]
Istri Lebih Dari Satu ? (Yusak Tanasyah) [KELUARGA]
7 Cara Menghadapi Pemimpin Yang Salah (Floyd McClung) [HUBUNGAN]
Tujuh alasan Anda Menang Atas Setan (Yusak Tanasyah) [PERTUMBUHAN ROHANI]
50 Tanda Kesombongan (Yusak Tanasyah) [PERTUMBUHAN ROHANI]
Mendengar Suara Allah (Loren Cunningham) [DOA]
Pribadi Yang Unggul Lepas Dari Dosa (Floyd McClung) [PERTUMBUHAN ROHANI]
Karakter Seorang Yang Berkata “Pergi” (Joy Dawson) [DOA]
Bagaimana Berdoa Untuk Seorang Di Dekat Anda Yang Jauh Dari Tuhan (Joy Dawson) [DOA]
Buku-buku ini telah mengubah banyak jiwa menjadi agen perubahan Tuhan di hampir belahan dunia. Diterbitkan oleh Youth With A Mission, didirikan oleh Loren Cunningham dan menjadi salah satu organisasi missi terbesar di dunia dan juga gereja Vineyard yang dipakai Tuhan untuk membawa berbagai pemulihan dalam tubuh Kristus, terutama dalam bidang pemulihan dan kesembuhan yang dibapai pendirinya John Wimber.
Bila anda berminat menjadi rekan seperjuangan kami dengan membeli PAKET 1 atau PAKET 2. Anda dapat mentransfer uang ke BCA cabang Bandung II no rek 0081824788 atas nama Dave Broos. Lalu konfirmasikan pada kami melalui SMS judul buku yang anda minati, jangan lupa nama dan alamat lengkap, ada pun nomor HP kami 081330135643.
Mari kita bekerja bersama membangun Kerajaan Tuhan, sambil terus bertumbuh sebagai murid Kristus. Terimakasih atas perhatian kalian, juga atas kebersamaan ini.
KEEP ON MOVING UNTIL JESUS COMING AGAIN. GOD BLESSES YOU, ALL.
Pdt. Dave Broos
Gereja Tuhan ataupun umat Tuhan harus menyuarakan suara profetik bukan sekedar dalam lingkungan orang percaya tetapi juga berbicara pada bangsa-bangsa yang belum mengenal Dia. Bukan hanya melalui kata-kata tetapi perbuatan kita yang menjadi berkat disertai belas kasihan
Kamis, 31 Januari 2008
Dicari Seorang Murid
DICARI YANG MAU MENJADI MURID KRISTUS
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKU dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20)
Sebuah pesan terakhir dari Kristus Yesus bagi setiap kita,sebab Ia mencari disciples (murid) dan bukan sekedar follower(pengikut). Semua orang percaya wajib menjadi murid Kristus dan juga seorang yang memuridkan orang lain. Wauw, sebuah tantangan besar bagi gereja masa kini. Mengapa saya katakan tantangan? Sebab banyak orang lebih suka kata “pergi”, orang suka dengan yang namanya “traveling”, sepertinya ada kebanggaan bila sudah pelayanan keliling di beberapa negara. Ada juga yang senang dengan kata “baptis” sebab itu berarti jumlah statistik anggota gereja bertambah, biasanya orang menjadi bangga kalau anggotanya banyak. Begitu juga dengan kata “ajar”, orang sangat senang mengajar di kelas atau mimbar, sebab nanti dapat “amplop”. Padahal kata imperative dalam kalimat Amanat Agung itu adalah “jadikanlah murid”. Mengapa kata ini dihindari? Sebab pemuridan ala Yesus bukan seperti kelas SOM atau model perkuliahan di STT. Sistem pendidikan yang diadopsi masa kini dan juga diterapkan dalam gereja merupakan “pola pendidikan Yunani” sedang pemuridan yang diajarkan oleh Yesus merupakan “pola pendidikan Yahudi”. Dimana pengajaran tidak disampaikan hanya searah tetapi dua arah, ada suatu dialog dan bukan monolog. Pelajaran atau pemuridan diberikan dimana saja, bisa di rumah, di bukit, di atas perahu, di bait Allah dan lain-lain; tidak dimonopoli di sebuah ruang kelas atau kompleks tertentu. Hubungan antara sang guru dan murid pun bukan hubungan ala dosen dengan mahasiswanya tetapi lebih pada hubungan ayah dan anak.
Kesedihan hati kami adalah saat melihat bagaimana kondisi gereja pada umumnya tidak membawa dampak besar bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Rasa asin gereja sebagai “garam dunia” tidak terasa, cahaya gereja sebagai “terang dunia” pun mulai redup. Saat kami masih menggembalakan jemaat, banyak diantara mereka yang tidak bertumbuh atau menjadi orang Kristen yang suam-suam. Hati kami sedih hingga suatu kali saat berdoa Tuhan membukakan hal ini pada kami. Bapa menghendaki murid-murid Kristus, mempelai yang dewasa bagi AnakNya dan bukan bayi dengan dot di mulut & mengenakan popok pampers. Dulu kami bangga dengan jumlah jemaat tetapi sekarang kebanggaan itu luruh. Kini kami berkonsentrasi dan memberi hidup untuk memuridkan anak-anak Tuhan bertumbuh pada kedewasaan dalam Kristus bersama rekan-rekan tubuh Kristus yang lainnya kami bersinergi agar pemulihan pelayanan lima jawatan terjadi atas gereja Tuhan. Kerinduan kami adalah melihat setiap anak Tuhan diperlengkapi dan menggenapi panggilan Tuhan atas hidupnya. Kami percaya setiap anak Tuhan, adalah alat Tuhan dan tidak ada yang namanya hanya “jemaat biasa”. Setiap anak Tuhan adalah orang-orang yang luar biasa di dalam tanganNya.
Apakah harga seorang murid? Alkitab berkata,”Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKU.” (Luk 14:27)…..”ia tidak layak bagiKU” (Mat 10:38). Pikul salib, yang berarti mati terhadap diri sendiri dan hidup sebagai ciptaan baru dalam Kristus.(2 Kor 5:17, Gal 2:19b-20).
Maukah anda membayar harga itu?
Bila anda rindu untuk menjadi murid Kristus dan ingin terus bertumbuh menjadi seorang yang berdampak bagi Kerajaan Tuhan maka kami mau mengajak anda bergabung di dalam kelompok pemuridan Eagles Nest Discipleship. Ada pun pelayanan kami bersifat interdenominasi, kita akan membahas bersama teologia dasar kekristenan dan pemuridan. Materi yang akan kita bahas bersama diantaranya :
Doktrin Theologia,
Kristologi,
Pneumatology(Roh Kudus),
Angelology(Malaikat),
Anthropology(Manusia),
Bibliology(Alkitab),
Soteriology(Keselamatan),
Ecclesiology(Gereja),
Thanatology(Kematian)
Eskatologi (Akhir Zaman)
Dasar Yang Benar
Kuasa Doa
Belajar Alkitab Praktis
Hidup Rumahtangga atau Keluarga
Bagaimana Hidup Dipimpin Roh Tuhan
Kuasa Pujian
Pelayanan Mujizat
Hidup Kekristenan yang Berkemenangan
Peperangan Rohani
Menjadi Saksi Kristus sampai ke ujung bumi
Ada pun The Eagles Nest Discipleship bekerjasama dengan lembaga pendidikan The Prophetic Voice Institute – Amerika Serikat, setiap murid yang mengikuti pertemuan dengan setia dan mengikuti ujian akhir akan mendapatkan Diploma in Discipleship dari lembaga tersebut.
Bagi yang berdomisili di kota Bandung, kita dapat bertemu dan belajar bersama sedang untuk di kota lain, kami bisa mengunjungi anda atau sekalipun tidak bisa jumpa secara tatap muka, kita berhubungan melalui e-mail (davebroos@yahoo.co.uk atau novie_durant@yahoo.com , yahoo messenger dengan I D davebroos, atau menelpon/SMS di 081330135643.
Sebagaimana yang kami tekankan di atas kerinduan kami bukan sekedar mentransfer ilmu pengetahuan tetapi kehidupan. Kerinduan kami kelompok pemuridan ini bukan saja memiliki nilai kekeluargaan yang kuat dalam Kristus tetapi juga bertumbuh bersama sebagai keluarga Tuhan yang berdampak bagi bangsanya bahkan bagi bangsa-bangsa.
Tuhan memberkati dan jangan ragu untuk menghubungi kami.
Pdt. Dave Broos
The Eagles Nest Ministries http://3a9l35-n35t.blogspot.com
Renungan Kehidupan http://renungandave.blogspot.com
Gereja Perjanjian Baru http://gerejaperjanjianbaru.blogspot.com
Suara Profetik http://9u4rd14n-4n93ls.blogspot.com
Pelayanan Doa http://globalprayernetwork.blogspot.com
Zoe Ministries http://zoeministries.blogspot.com
House Church and Me http://davebroos.blogspot.com
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKU dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20)
Sebuah pesan terakhir dari Kristus Yesus bagi setiap kita,sebab Ia mencari disciples (murid) dan bukan sekedar follower(pengikut). Semua orang percaya wajib menjadi murid Kristus dan juga seorang yang memuridkan orang lain. Wauw, sebuah tantangan besar bagi gereja masa kini. Mengapa saya katakan tantangan? Sebab banyak orang lebih suka kata “pergi”, orang suka dengan yang namanya “traveling”, sepertinya ada kebanggaan bila sudah pelayanan keliling di beberapa negara. Ada juga yang senang dengan kata “baptis” sebab itu berarti jumlah statistik anggota gereja bertambah, biasanya orang menjadi bangga kalau anggotanya banyak. Begitu juga dengan kata “ajar”, orang sangat senang mengajar di kelas atau mimbar, sebab nanti dapat “amplop”. Padahal kata imperative dalam kalimat Amanat Agung itu adalah “jadikanlah murid”. Mengapa kata ini dihindari? Sebab pemuridan ala Yesus bukan seperti kelas SOM atau model perkuliahan di STT. Sistem pendidikan yang diadopsi masa kini dan juga diterapkan dalam gereja merupakan “pola pendidikan Yunani” sedang pemuridan yang diajarkan oleh Yesus merupakan “pola pendidikan Yahudi”. Dimana pengajaran tidak disampaikan hanya searah tetapi dua arah, ada suatu dialog dan bukan monolog. Pelajaran atau pemuridan diberikan dimana saja, bisa di rumah, di bukit, di atas perahu, di bait Allah dan lain-lain; tidak dimonopoli di sebuah ruang kelas atau kompleks tertentu. Hubungan antara sang guru dan murid pun bukan hubungan ala dosen dengan mahasiswanya tetapi lebih pada hubungan ayah dan anak.
Kesedihan hati kami adalah saat melihat bagaimana kondisi gereja pada umumnya tidak membawa dampak besar bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Rasa asin gereja sebagai “garam dunia” tidak terasa, cahaya gereja sebagai “terang dunia” pun mulai redup. Saat kami masih menggembalakan jemaat, banyak diantara mereka yang tidak bertumbuh atau menjadi orang Kristen yang suam-suam. Hati kami sedih hingga suatu kali saat berdoa Tuhan membukakan hal ini pada kami. Bapa menghendaki murid-murid Kristus, mempelai yang dewasa bagi AnakNya dan bukan bayi dengan dot di mulut & mengenakan popok pampers. Dulu kami bangga dengan jumlah jemaat tetapi sekarang kebanggaan itu luruh. Kini kami berkonsentrasi dan memberi hidup untuk memuridkan anak-anak Tuhan bertumbuh pada kedewasaan dalam Kristus bersama rekan-rekan tubuh Kristus yang lainnya kami bersinergi agar pemulihan pelayanan lima jawatan terjadi atas gereja Tuhan. Kerinduan kami adalah melihat setiap anak Tuhan diperlengkapi dan menggenapi panggilan Tuhan atas hidupnya. Kami percaya setiap anak Tuhan, adalah alat Tuhan dan tidak ada yang namanya hanya “jemaat biasa”. Setiap anak Tuhan adalah orang-orang yang luar biasa di dalam tanganNya.
Apakah harga seorang murid? Alkitab berkata,”Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKU.” (Luk 14:27)…..”ia tidak layak bagiKU” (Mat 10:38). Pikul salib, yang berarti mati terhadap diri sendiri dan hidup sebagai ciptaan baru dalam Kristus.(2 Kor 5:17, Gal 2:19b-20).
Maukah anda membayar harga itu?
Bila anda rindu untuk menjadi murid Kristus dan ingin terus bertumbuh menjadi seorang yang berdampak bagi Kerajaan Tuhan maka kami mau mengajak anda bergabung di dalam kelompok pemuridan Eagles Nest Discipleship. Ada pun pelayanan kami bersifat interdenominasi, kita akan membahas bersama teologia dasar kekristenan dan pemuridan. Materi yang akan kita bahas bersama diantaranya :
Doktrin Theologia,
Kristologi,
Pneumatology(Roh Kudus),
Angelology(Malaikat),
Anthropology(Manusia),
Bibliology(Alkitab),
Soteriology(Keselamatan),
Ecclesiology(Gereja),
Thanatology(Kematian)
Eskatologi (Akhir Zaman)
Dasar Yang Benar
Kuasa Doa
Belajar Alkitab Praktis
Hidup Rumahtangga atau Keluarga
Bagaimana Hidup Dipimpin Roh Tuhan
Kuasa Pujian
Pelayanan Mujizat
Hidup Kekristenan yang Berkemenangan
Peperangan Rohani
Menjadi Saksi Kristus sampai ke ujung bumi
Ada pun The Eagles Nest Discipleship bekerjasama dengan lembaga pendidikan The Prophetic Voice Institute – Amerika Serikat, setiap murid yang mengikuti pertemuan dengan setia dan mengikuti ujian akhir akan mendapatkan Diploma in Discipleship dari lembaga tersebut.
Bagi yang berdomisili di kota Bandung, kita dapat bertemu dan belajar bersama sedang untuk di kota lain, kami bisa mengunjungi anda atau sekalipun tidak bisa jumpa secara tatap muka, kita berhubungan melalui e-mail (davebroos@yahoo.co.uk atau novie_durant@yahoo.com , yahoo messenger dengan I D davebroos, atau menelpon/SMS di 081330135643.
Sebagaimana yang kami tekankan di atas kerinduan kami bukan sekedar mentransfer ilmu pengetahuan tetapi kehidupan. Kerinduan kami kelompok pemuridan ini bukan saja memiliki nilai kekeluargaan yang kuat dalam Kristus tetapi juga bertumbuh bersama sebagai keluarga Tuhan yang berdampak bagi bangsanya bahkan bagi bangsa-bangsa.
Tuhan memberkati dan jangan ragu untuk menghubungi kami.
Pdt. Dave Broos
The Eagles Nest Ministries http://3a9l35-n35t.blogspot.com
Renungan Kehidupan http://renungandave.blogspot.com
Gereja Perjanjian Baru http://gerejaperjanjianbaru.blogspot.com
Suara Profetik http://9u4rd14n-4n93ls.blogspot.com
Pelayanan Doa http://globalprayernetwork.blogspot.com
Zoe Ministries http://zoeministries.blogspot.com
House Church and Me http://davebroos.blogspot.com
Jumat, 25 Januari 2008
Bangkitlah Gereja Tuhan Dari Tidurmu
Shalom saudara-saudaraku,
Melihat pertumbuhan gereja saat ini kadang menyedihkan hati saya. Miris hati ini melihat cara gereja bertumbuh, banyak yang menyatakan bahwa gereja mereka diberkati dan disertai Tuhan oleh sebab itu jemaat mereka bertambah banyak. Namun benarkah itu jemaat yang mereka menangkan dari pemberitaan Injil dan hasil dari pemuridan, hingga menimbulkan ekses multiplikasi yang dasyat seperti jemaat mula-mula dalam Kitab Perjanjian Baru? Atau hanya bertambah banyak sebab ada perpindahan jemaat dari gereja A ke gereja B. Sudah menjadi rahasia umum jemaat terutama di perkotaan besar, yang menjadi anggota gereja dari beberapa organisasi/denominasi yang berbeda atau sama denominasi tapi beda nama. Kadang saya berpikir orang memperlakukan gereja, seperti tempat hiburan atau restoran, tergantung “mood” dan “selera”. Tergantung siapa “pembicara minggu ini” yang datang, akhirnya pembicara pun seperti selebritis rohani. Ini adalah hal yang sudah menjadi rahasia umum, beberapa pelayan Tuhan di antaranya memberi tarif sebelum menerima undangan khotbah.
Sayangnya di hari akhir ini, banyak gereja atau pelayanan sudah seperti perusahaan hiburan atau restoran yang saling bersaing(mengikuti selera pasar), melalui ibadah yang megah di tempat yang bak istana atau di hotel berbintang, dengan sound system yang terkini, pengkhotbah ternama dan worship leader yang sudah menelurkan album rohani ditambah musikus handal yang luar biasa bahkan artis ternama pun diundang, ada jemputan bagi jemaat, pembagian sembako, tunjangan bagi janda miskin (asal aktif kegiatan gereja), beragam seminar dan KKR, dll..dll. Selama motivasi benar, sebenarnya tidak masalah namun bila tanpa sadar kita bukan memperlebar “Kerajaan Tuhan” tetapi memperlebar “kerajaan tuan”. Bukan demi kebesaran “NamaNya” tetapi “namanya”. CELAKALAH KITA.
Kini saya bosan dengan pertanyaan, “Dari gereja mana? Gerejanya terletak dimana? Berapa jemaatnya?” Dulu saya dengan bangga akan menyebutkan saya dari G......., gereja kami ada di Jalan ........., dan jemaat kami tengah bertumbuh pesat dalam setahun ini sudah ada 150 orang, 70% jemaat baru dari non Kristen. Dengan senyuman penuh kebanggaan yang tersungging di bibir. Sampai suatu hari saya menyadari dan bertobat sebab Tuhan menghendaki kesatuan dalam tubuh Kristus, bukan kesombongan organisasi gereja. Lalu saya sadari bahwa gereja atau jemaat Tuhan adalah umat percaya alias “orang” bukan gedung, mengapa saya bangga dengan gedung bukannya bangga akan jiwa-jiwa yang bertumbuh sampai mereka mengerti tujuan hidup mereka di muka bumi. Apa artinya jumlah jemaat bertambah(kuantitas) bila tidak bertumbuh dan memiliki kualitas Kristus.
Salahkah pendeta kaya, memiliki rumah mewah, mobil keluaran baru, laptop tercanggih, handphone terkini, dll-nya yang terbaik? Tidak salah, tetapi kalau itu menjadi “lifestyle” dan hidup bak selebritis rohani sementara masih banyak rekan pelayanan yang susah atau jemaat miskin, my God, apa yang terjadi dengan gereja Tuhan?
Ada seorang pendeta besar yang menyatakan pada saya, mengapa gerejanya menjadi yang terbesar dan paling banyak jemaatnya. Jawaban beliau sebab Roh Kudus ada besertanya. Apakah itu benar? Apakah satu-satunya ukuran sebuah gereja disertai Tuhan adalah banyak anggota dan besar gedung ibadahnya? Kalau jawabannya ya, berarti yang beribadah di “gereja bawang” alias saudara tiri kita, lebih disertai Roh Kudus sebab tempat ibadah mereka jauh lebih besar dari yang kita miliki dan tiap hari Jumat pun lebih banyak yang ikut ibadah.
Saya melihat “esensi keberadaan gereja” itu sendiri di muka bumi telah terlupakan atau bila pun ada menjadi prioritas yang kesekian. Esensi keberadaan gereja di dunia:
Gereja ada untuk Tuhan/Bapa, kekudusan dan penyembahan, eksklusif untuk Tuhan dan hubungan intim dengan Tuhan (1 Ptr 1:14-16 ; Yoh 4:23).
Gereja ada untuk dunia, melayani dan menginjili dunia (Yak 1:26-27;Mat 25:35-40)
Gereja ada untuk kita, pemuridan dan persekutuan/fellowship (Mat 28:19-20, Kis 2:42,44,46)
Dalam Amanat Agung, Tuhan Yesus menekankan agar kita menjadikan semua bangsa muridNya, namun gereja sekarang dipenuhi anggota atau members. Tuhan menekankan discipleship dan bukan membership! “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”(Matius 28:19-20a). Dalam kalimat di atas ada 4 “lah”, yaitu pergilah, jadikanlah murid, baptislah dan ajarlah segala sesuatu. Banyak yang menekankan pada pergilah akhirnya banyak pelayan Tuhan suka sekali “traveling”, ada yang menekankan pada baptislah yang berarti bertambahnya jumlah statistik anggota gereja, ada pula yang menekankan ajarlah sebab sesudah mengajar biasanya mendapatkan amplop persembahan, itu pun biasanya tidak semua kebenaran diajarkan sebab takut anggota jemaat lari ke gereja lain atau bakal tidak diunadng lagi sebab khotbahnya terlalu keras. Sedikit sekali yang mau memuridkan sebab dalam pemuridan kita harus membagikan hidup bagi mereka yang kita muridkan. Ingatlah selalu bahwa pola pendidikan atau pemuridan (pola kelas) kita saat ini bukan pola yang ada di Alkitab sebab pada perkembangannya gereja mengadopsi cara Yunani, hubungan “dosen dan mahasiswa” sedang yang tertera dalam Alkitab merupakan pola Yahudi (Keluaran 6:4-9) hubungan “ayah dan anak”(pola hubungan membagi hidup). Mengapa saya menekankan hal ini sebab kalimat imperatif/kerja dalam ayat tersebut menekankan jadikan segala bangsa muridKU. Jadi Amanat Agung tidak bisa kita penggal-penggal semaunya.
Gereja yang melaksanakan pemuridan akan bertumbuh kokoh namun bila gereja hanya dipenuhi anggota/members, maka mereka akan terus menerus minta dilayani. Apalagi untuk mempertahankan anggota yang kaya, fasilitas kenyamanan pun harus meningkat. Makanya banyak members yang merasa tidak dilayani atau diperhatikan oleh bapak gembala, akan pindah ke tempat/gereja lain. Sudah saatnya bagi para gembala, tidak terfokus pada jumlah anggotanya, apalagi bangga untuk hal itu, sebab saya jamin saat “service” anda tidak memuaskan lagi, para members akan hijrah ke gereja lain yang mereka anggap lebih baik “service”nya. Para pemimpin gereja dipanggil untuk fokus pada pemuridan, hasilkan murid-murid yang memiliki kualitas rohani dan dapat membawa dampak bagi kota dimana kita tinggal. Pemimpin gereja dipanggil untuk memperlengkapi jemaat Tuhan untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan dan bukannya memonopoli semua pelayanan. Sudah bukan zamannya pergerakan “para superman rohani” sebab ini adalah saatnya pergerakan orang percaya/ the saint movement. Pemimpin gereja dipanggil menjadi “bapa rohani” yang menghasilkan “anak-anak rohani”. Bila jemaat kita muridkan dan memiliki hubungan “ayah dan anak”, mereka tidak akan semudah itu meninggalkan kita akibat adanya “tawaran menarik” dari tempat lain, itu adalah kekuatan “hubungan”.
Banyak di antara kita sebagai pemimpin umat Tuhan, terfokus pula pada gedung ibadah. Tidak salah memiliki gedung ibadah tetapi jangan kita sampai stress akibat pembangunan gedung gereja apalagi sampai terlilit hutang yang mencekik leher dan lalu didemo warga agar ditutup atau lebih ekstrim dihancurkan... yang tentunya menambah stress kita. Mengapa kita tidak lebih memfokuskan keuangan kita untuk membangun “gereja” yang sebenarnya? Siapa gereja itu? Kita, umat Tuhan. Daripada menghabiskan ratusan juta bahkan miliar atau trilyunan rupiah kita pada bangunan yang kita gunakan hanya beberapa jam seminggu itu, mengapa kita tidak investasikan pada umat Tuhan? Jangan jadikan gedung gereja sebagai “monumen kebanggaan” kita. Anda tahu artinya, dalam sejarah gereja kita belajar umat Tuhan selalu bergerak dalam pergerakan atau “movement” tapi lalu setelah beberapa waktu mereka mulai membangun “monumen”, artinya mulai puas diri, nyaman, settle atau “ saya sudah mencapainya sekarang”....lalu “movement” berhenti dan mati ditandai dengan “monumen”, yang bisa berbentuk apapun..bisa gedung gereja, bisa organisasi/denominasi baru, dll.
Banyak anak Tuhan yang putus sekolah padahal pintar, mengapa kita tidak menolong mereka untuk dapat mendapatkan pendidikan yang terbaik agar kelak ia dapat menjadi “pengaruh” bagi dunia, entah di dunia politik, ekonomi, pertanian dan lain sebagainya. Contoh yang lain ada begitu banyak pengusaha Kristen di dalam gereja, seandainya mereka dimuridkan dan diperlengkapi, maka mereka dapat memuridkan jemaat yang rindu untuk menjadi pengusaha Kristen yang takut akan Tuhan. Lebih banyak pengusaha Kristen yang berhasil maka akan ada lebih banyak lapangan pekerjaan terbuka, dan lebih banyak bukan saja anak Tuhan yang dapat bekerja namun juga mereka yang belum percaya. Hingga kita memiliki kesempatan untuk menjadi saksi Kristus bagi mereka. Gereja Tuhan dapat menjadi jawaban bagi keterpurukan ekonomi bangsa ini dan itu berarti gereja mempengaruhi bangsanya.
Saya memiliki impian, setiap anak Tuhan dimuridkan, mengalami hubungan yang intim dengan Bapa Surgawi hingga ia dapat melihat apa yang Bapa sedang kerjakan dan dibimbing oleh “bapa rohani” sebagai mentor yang mengarahkan ia pada seluruh kepenuhan potensinya. Hingga dimanapun ia berada, ia dapat menjadi alat Tuhan. Entah di dunia usaha, politik, pertanian, kesehatan, dan lain sebagainya. Gereja seharusnya menjadi dampak yang lebih besar dan tidak hanya sekedar membuat acara-acara besar seperti KKR yang bersifat temporal dan menghabiskan dana banyak. Beberapa tahun lalu gereja yang saya gembalakan mengadakan KKR mengundang pembicara dari luar negeri, dengan berbagai penyajian berita Injil melalui, pujian, drama dan kesaksian lainnya, plus bonus pembagian sembako, gedung gereja penuh sesak oleh orang belum percaya. Semua rekan pelayanan dari gereja lain yang terlibat menyalami saya, dan berkata,” Selamat ya, Pak. Acaranya sukses.” Darimana mereka mengukur acara itu sukses? Tentunya dari jumlah orang yang hadir 3 malam itu, dari jumlah orang belum percaya yang maju ke depan dan minta didoakan. Namun hati saya sedih, sebab itu bukan sukses setelah orang-orang itu pulang, masihkah ada kasih Yesus dalam diri mereka. Atau mereka hanya datang ke acara tersebut untuk menerima kesembuhan, hidup yang kekal, bebas dari perasaan bersalah, ada sembako gratis atau engga ada kerjaan di rumah lalu iseng hadir mumpung ada antar jemput. Saat kami mencoba menindak lanjuti hasil KKR itu, banyak orang menolak kami saat datang ke rumahnya atau alamat yang diberikan fiktif /tidak lengkap. Dari hasil kenferensi missi se dunia, penginjilan yang efektif dan menghasilkan murid-murid Kristus yang militan adalah hasil friendship evangelism, penginjilan melalui hubungan persahabatan. Biayanya lebih ringan dan efektif. Saya tidak mau lagi memboroskan uang Tuhan untuk hal-hal yang kurang efisien.
Kita ada di muka bumi sebagai perpanjangan tangan Tuhan untuk menyatakan kasihNya. Umat Tuhan di Indonesia bisa berbuat lebih bagi bangsa ini dari berbagai segi. My God, gereja Tuhan, bangkitlah dari tidur yang berkepanjangan. Kita seharusnya membawa dampak yang positif. Kita harus keluar dari mentalitas “bless me” pada “bless others”, dari “give me” pada give them” dan dari “send him” pada “send me”. Sudah terlalu lama gereja Tuhan dininabobokan dengan pengajaran teologia yang egois. Gereja yang seharusnya menjadi sumber kasih Tuhan, pengharapan, pemulihan dan transformasi, kini malah lebih nampak seperti “Bless Me Club”(Klub Berkati Saya). Saya tidak menentang orang Kristen untuk menjadi kaya namun kita harus tahu setelah kaya, kita harus melakukan apa. Kita kaya oleh kasih karunia Tuhan, itu berarti ada tujuan Tuhan. Jadi kita harus tahu apa yang Tuhan mau untuk kita lakukan dengan kekayaan yang telah Ia limpahkan. Sangat jarang saya dengar rekan-rekan pelayan Tuhan mengkhotbahkan gaya hidup jemaat mula-mula dalam Kisah para Rasul 2:41-47 dan 4:32-37, terutama kalimat “Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka.” Betapa kompaknya gereja mula-mula sebagai sungguh-sungguh keluarga rohani yang bukan hanya perduli jiwa seseorang diselamatkan namun juga perduli pada saudara-saudara seimannya secara holistik. Atau apa yang diajarkan oleh Rasul Paulus mengenai pelayanan kasih pada jemaat di Korintus (2 Korintus 8:1-15, Paling tidak baca ayat 14-15)
Kita perlu mencermati praktek gereja kita kini dengan apa yang gereja lakukan dalam Alkitab sebagai tolok ukur.
“Saudara tiri kita” dan bahkan “orang komunis” banyak mengadopsi cara-cara atau ajaran dalam Perjanjian Baru, gereja Tuhan tersadarlah....sampai kapan kita akan tidur? Tahukah anda mereka membuat berbagai usaha untuk mensupport pergerakan mereka? Saat ada dana yang cukup besar, mereka segera melakukan sesuatu, seperti membuka lahan kelapa sawit, peternakan ayam, dan lain-lain.Tahukah anda mereka memberikan beasiswa bagi kaum mereka yang tak mampu namun pandai untuk belajar sampai ke luar negeri? Bagaimana strategi mereka pun memasukkan “murid-murid” mereka dalam berbagai bidang lainnya seperti politik, media, entertainment, ekonomi dan lain sebagainya.
Tahukah anda mereka membangun bank dan koperasi untuk menolong sesamanya dan bukan itu saja mereka membuat “pemuridan calon pengusaha”? Mereka yang sudah berhasil sebagai pengusaha atau enterpreuneur melatih, memberikan teladan dan mencarikan modal pinjaman agar “para murid” menjadi pengusaha yang sukses. Anda dapat melihat pelatihan-pelatihan yang dibuat oleh Aa Gym, Valentino Dinsi, Purdie Chandra dll. Ini mereka adopsi dari sebuah perkumpulan pengusaha Kristen di luar negeri bernama Incubator.
Tahukah anda strategi mereka demi membuat “saudara-saudara kita” berpindah haluan? Coba anda melihat berita bila ada bencana, bila anda cermati sering kali ada ormas atau partai politik “hijau” yang membantu “segera” para korban bencana. Belum lagi berita-berita dari daerah “kantung Kristen”, bagaimana orang beralih iman karena urusan perut dan pendidikan yang terjangkau. Saudara-saudara tiri kita memberikan bantuan modal dan pelatihan bagi mereka. Begitu pula untuk pendidikan, bahkan menjadi gratis bila mereka mau beralih “iman”. Sementara anak Tuhan di kota berfellowship di Starbuck ( tidak dosa), di banyak tempat pendeta hidup dalam kemiskinan dan begitu pula jemaat yang digembalakan. Bergumul dengan panen yang gagal, pupuk dan bibit yang mahal, sumber mata air yang kering, anak putus sekolah, menganggur dll. Tidak cukup kita sekedar bernyanyi “ Bergandengan tangan dalam satu kasih..bergandengan tangan dalam satu iman... saling mengasihi.. dalam satu kasih...Keluarga Kerajaan Allah.” Alkitab mengajarkan agar kita mengasihi Dia dengan segenap hati, apapun yang kita lakukan bagi Dia harus “dengan segenap hati”/ “sungguh-sungguh”, begitu pula saat menyanyi bagi Tuhan (Efesus 5:19) Boleh saja kita minum kopi di Starbuck tapi ingatlah juga saudara-saudaramu yang lain bukan hanya butuh bantuan doa, namun mereka butuh bantuan secara riil.
Oh, saya harap kita semua tercelik and do something, sebagai anak Tuhan. Terkadang saya gemas melihat, betapa kita terlena dengan hal yang tidak-tidak. Betapa menyedihkan saat ideologi atau agama lain bergerak untuk mencapai tujuan mereka, kita masih ribut masalah AD/ART gereja, perselisihan disebabkan aset organisasi gereja yang trilyunan, perseteruan antar “para pewaris tahta” saat gembala sidang sudah mulai tua dan akan mangkat, perseteruan antar gereja/gembala sidang sebab “domba pindah kandang” dan lain-lain. Ayo, gereja Tuhan, kita coba fokus kembali pada apa yang Tuhan Yesus kerjakan saat Ia ada di muka bumi, Ia tidak hanya mengadakan mujizat, mengajar, pelayanan berkeliling dan seterusnya. Jadi apa fokusnya?
Tuhan Yesus bila kita cermati, terfokus hanya pada 12 muridNya, Ia curahkan seluruh hidupnya bagi mereka. Cermati ayat dalam Injil Yohanes 17:1-26, dalam ayat-ayat ini Yesus berdoa bagi para muridNya dihadapan Bapa. Ia memberikan laporan terakhir pada Bapa dan coba anda baca, fokus doanya adalah para muridNya. Ia tidak memberikan laporan mengenai mujizat yang Ia adakan, Ia tidak melaporkan berapa banyak jiwa yang Ia sentuh melalui pengajaranNya, atau kemenangan Dia atas debatNya dengan para ahli Taurat. Dan kita tahu diawali dari pelayanan para murid-lah, berita Injil diberitakan kemana-mana dan gereja Tuhan tersebar ke seantaro bumi.
Bila Ia terfokus pada kuantitas saya jamin, Ia sudah akan mendirikan gereja saat khotbah di bukit, juga saat memberi makan 5000 dan 4000 laki-laki dewasa; dan lalu bersaing mendirikan bait Tuhan tandingan. Bisa saja Ia membuat denominasi baru saat itu untuk menyaingi denominasi Farisi dan Saduki. Namun Ia tidak melakukannya, Yesus terfokus pada murid-muridNya dan memberikan teladan pada mereka. Dia fokus pada kualitas.
Kalau Yesus hidup zaman sekarang, pasti tidak ada yang mengundang Dia untuk jadi pembicara dalam seminar pertumbuhan gereja. Tuhan Yesus terlalu idealis. Terlalu muda masih 30 tahunan, belum banyak makan asam garam. Dia hanya anak tukang kayu, tidak punya sekretariat pelayanan, tidak punya rumah, tidak punya kendaraan pribadi..keledai pun pinjam, tidak punya donatur tetap yang kaya sampai Petrus harus memancing ikan dulu untuk dapatkan uang di dalamnya dan membayar bea Bait Allah, tidak punya gedung ibadah sebab bersama “DIA” dimana saja menjadi “The Holy Ground”...gedung ibadah tanpa hadiratNya sia-sia adanya.
Gereja Tuhan seharusnya membawa dampak, bukan malah terkontaminasi sebab terkena pengaruh dunia. Kita adalah “garam dunia”, seharusnya keberadaan kita dapat dirasakan oleh dunia. Garam jangan terus berkumpul dalam “gudang garam”, terlalu banyak garam menyebabkan darah tinggi dan lalu stroke..akhirnya tidak dapat berbuat apa-apa. Kita juga adalah “ terang dunia”, tapi semuanya sia-sia bila kita berkumpul dalam “ruang terang benderang” alias tembok gereja, sebab yang butuh “terang” adalah tempat yang gelap. Keteladanan sikap dan moral kita harus dapat dirasakan dan dilihat oleh orang di luar sana.
Iblis bergerak di hari akhir dengan kecerdikannya, kita perlu hati-hati terhadap 2 roh yang bekerja merajalela, yaitu Roh Izebel dan Roh Babel (Wahyu 14:8, 18:2, 17:5, 2:20). Sadar atau tidak sudah banyak pemimpin gereja yang terhasut oleh 2 roh ini.
Apakah Roh Izebel akibatkan? Roh ini mengakibatkan pribadi seseorang menjadi sangat dominan hingga orang tunduk padanya karena rasa takut(mendominasi hidup seseorang), tidak mau mendelegasikan tugas, “super rohani”, melakukan segala daya upaya apapun agar tujuannya berhasil, suka mempraktekkan “sihir” melalui nubuat yang dibuat-buat dan lain-lain. Pemimpin seperti ini suka mengontrol.
Lalu apakah Roh Babel? (kejadian 11:1-9) Roh ini mengakibatkan pribadi seseorang memiliki kebanggaan yang berlebihan pada organisasi, nama pelayanan, gelar, namanya yang terkenal, doktrinnya, pengajarannya, dll....pendek kata “pengagungan terhadap diri sendiri”. Pemimpin ini merasa dia yang paling benar dan yang lain salah/tidak sempurna.
Bila seseorang pemimpin di bawah pengaruh dari salah satu atau ke dua roh jenis ini....dapat dipastikan pelayanan atau gereja yang mereka pimpin akan mementingkan diri sendiri dan membangun “kerajaan tuan”. Mereka lupa untuk membangun tubuh Kristus dan memperlebar Kerajaan Tuhan. Kalaupun mereka menyatakannya, namun kita dapat menguji dari tindakannya. Kita bisa berbicara apa saja namun pada akhirnya orang akan melihat apakah ia melakukannya atau tidak. Itulah yang membedakan antara Tuhan Yesus dengan para tokoh denominasi Farisi dan Saduki pada masa 2000 tahun yang lalu.
Sudah terlalu lama, gereja tertidur dan bengong, SANGKAKALA saya tiupkan agar kita semua bangun. Ayo, jangan lagi kita ribut untuk hal-hal yang tidak esensi. Organisasi gereja mungkin berbeda, status ekonomi kita mungkin beda, pendidikan kita mungkin berbeda, namun ingat bahwa kita ini semua adalah anggota tubuh Kristus. Jadi janganlah kita coba membuat seragam tetapi ingatlah selalu bahwa kita ini beragam. Dan melalui keragaman inilah sebenarnya kita dapat saling bersinergi membuat suatu kekuatan yang besar untuk memperlebar Kerajaan Tuhan. Mari kita bersatu, saling menguatkan, saling menolong, saling menasehati, saling menjagai.......SEBAB KATA “SALING” TELAH LAMA MENGHILANG DARI GEREJA TUHAN.
Melihat pertumbuhan gereja saat ini kadang menyedihkan hati saya. Miris hati ini melihat cara gereja bertumbuh, banyak yang menyatakan bahwa gereja mereka diberkati dan disertai Tuhan oleh sebab itu jemaat mereka bertambah banyak. Namun benarkah itu jemaat yang mereka menangkan dari pemberitaan Injil dan hasil dari pemuridan, hingga menimbulkan ekses multiplikasi yang dasyat seperti jemaat mula-mula dalam Kitab Perjanjian Baru? Atau hanya bertambah banyak sebab ada perpindahan jemaat dari gereja A ke gereja B. Sudah menjadi rahasia umum jemaat terutama di perkotaan besar, yang menjadi anggota gereja dari beberapa organisasi/denominasi yang berbeda atau sama denominasi tapi beda nama. Kadang saya berpikir orang memperlakukan gereja, seperti tempat hiburan atau restoran, tergantung “mood” dan “selera”. Tergantung siapa “pembicara minggu ini” yang datang, akhirnya pembicara pun seperti selebritis rohani. Ini adalah hal yang sudah menjadi rahasia umum, beberapa pelayan Tuhan di antaranya memberi tarif sebelum menerima undangan khotbah.
Sayangnya di hari akhir ini, banyak gereja atau pelayanan sudah seperti perusahaan hiburan atau restoran yang saling bersaing(mengikuti selera pasar), melalui ibadah yang megah di tempat yang bak istana atau di hotel berbintang, dengan sound system yang terkini, pengkhotbah ternama dan worship leader yang sudah menelurkan album rohani ditambah musikus handal yang luar biasa bahkan artis ternama pun diundang, ada jemputan bagi jemaat, pembagian sembako, tunjangan bagi janda miskin (asal aktif kegiatan gereja), beragam seminar dan KKR, dll..dll. Selama motivasi benar, sebenarnya tidak masalah namun bila tanpa sadar kita bukan memperlebar “Kerajaan Tuhan” tetapi memperlebar “kerajaan tuan”. Bukan demi kebesaran “NamaNya” tetapi “namanya”. CELAKALAH KITA.
Kini saya bosan dengan pertanyaan, “Dari gereja mana? Gerejanya terletak dimana? Berapa jemaatnya?” Dulu saya dengan bangga akan menyebutkan saya dari G......., gereja kami ada di Jalan ........., dan jemaat kami tengah bertumbuh pesat dalam setahun ini sudah ada 150 orang, 70% jemaat baru dari non Kristen. Dengan senyuman penuh kebanggaan yang tersungging di bibir. Sampai suatu hari saya menyadari dan bertobat sebab Tuhan menghendaki kesatuan dalam tubuh Kristus, bukan kesombongan organisasi gereja. Lalu saya sadari bahwa gereja atau jemaat Tuhan adalah umat percaya alias “orang” bukan gedung, mengapa saya bangga dengan gedung bukannya bangga akan jiwa-jiwa yang bertumbuh sampai mereka mengerti tujuan hidup mereka di muka bumi. Apa artinya jumlah jemaat bertambah(kuantitas) bila tidak bertumbuh dan memiliki kualitas Kristus.
Salahkah pendeta kaya, memiliki rumah mewah, mobil keluaran baru, laptop tercanggih, handphone terkini, dll-nya yang terbaik? Tidak salah, tetapi kalau itu menjadi “lifestyle” dan hidup bak selebritis rohani sementara masih banyak rekan pelayanan yang susah atau jemaat miskin, my God, apa yang terjadi dengan gereja Tuhan?
Ada seorang pendeta besar yang menyatakan pada saya, mengapa gerejanya menjadi yang terbesar dan paling banyak jemaatnya. Jawaban beliau sebab Roh Kudus ada besertanya. Apakah itu benar? Apakah satu-satunya ukuran sebuah gereja disertai Tuhan adalah banyak anggota dan besar gedung ibadahnya? Kalau jawabannya ya, berarti yang beribadah di “gereja bawang” alias saudara tiri kita, lebih disertai Roh Kudus sebab tempat ibadah mereka jauh lebih besar dari yang kita miliki dan tiap hari Jumat pun lebih banyak yang ikut ibadah.
Saya melihat “esensi keberadaan gereja” itu sendiri di muka bumi telah terlupakan atau bila pun ada menjadi prioritas yang kesekian. Esensi keberadaan gereja di dunia:
Gereja ada untuk Tuhan/Bapa, kekudusan dan penyembahan, eksklusif untuk Tuhan dan hubungan intim dengan Tuhan (1 Ptr 1:14-16 ; Yoh 4:23).
Gereja ada untuk dunia, melayani dan menginjili dunia (Yak 1:26-27;Mat 25:35-40)
Gereja ada untuk kita, pemuridan dan persekutuan/fellowship (Mat 28:19-20, Kis 2:42,44,46)
Dalam Amanat Agung, Tuhan Yesus menekankan agar kita menjadikan semua bangsa muridNya, namun gereja sekarang dipenuhi anggota atau members. Tuhan menekankan discipleship dan bukan membership! “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”(Matius 28:19-20a). Dalam kalimat di atas ada 4 “lah”, yaitu pergilah, jadikanlah murid, baptislah dan ajarlah segala sesuatu. Banyak yang menekankan pada pergilah akhirnya banyak pelayan Tuhan suka sekali “traveling”, ada yang menekankan pada baptislah yang berarti bertambahnya jumlah statistik anggota gereja, ada pula yang menekankan ajarlah sebab sesudah mengajar biasanya mendapatkan amplop persembahan, itu pun biasanya tidak semua kebenaran diajarkan sebab takut anggota jemaat lari ke gereja lain atau bakal tidak diunadng lagi sebab khotbahnya terlalu keras. Sedikit sekali yang mau memuridkan sebab dalam pemuridan kita harus membagikan hidup bagi mereka yang kita muridkan. Ingatlah selalu bahwa pola pendidikan atau pemuridan (pola kelas) kita saat ini bukan pola yang ada di Alkitab sebab pada perkembangannya gereja mengadopsi cara Yunani, hubungan “dosen dan mahasiswa” sedang yang tertera dalam Alkitab merupakan pola Yahudi (Keluaran 6:4-9) hubungan “ayah dan anak”(pola hubungan membagi hidup). Mengapa saya menekankan hal ini sebab kalimat imperatif/kerja dalam ayat tersebut menekankan jadikan segala bangsa muridKU. Jadi Amanat Agung tidak bisa kita penggal-penggal semaunya.
Gereja yang melaksanakan pemuridan akan bertumbuh kokoh namun bila gereja hanya dipenuhi anggota/members, maka mereka akan terus menerus minta dilayani. Apalagi untuk mempertahankan anggota yang kaya, fasilitas kenyamanan pun harus meningkat. Makanya banyak members yang merasa tidak dilayani atau diperhatikan oleh bapak gembala, akan pindah ke tempat/gereja lain. Sudah saatnya bagi para gembala, tidak terfokus pada jumlah anggotanya, apalagi bangga untuk hal itu, sebab saya jamin saat “service” anda tidak memuaskan lagi, para members akan hijrah ke gereja lain yang mereka anggap lebih baik “service”nya. Para pemimpin gereja dipanggil untuk fokus pada pemuridan, hasilkan murid-murid yang memiliki kualitas rohani dan dapat membawa dampak bagi kota dimana kita tinggal. Pemimpin gereja dipanggil untuk memperlengkapi jemaat Tuhan untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan dan bukannya memonopoli semua pelayanan. Sudah bukan zamannya pergerakan “para superman rohani” sebab ini adalah saatnya pergerakan orang percaya/ the saint movement. Pemimpin gereja dipanggil menjadi “bapa rohani” yang menghasilkan “anak-anak rohani”. Bila jemaat kita muridkan dan memiliki hubungan “ayah dan anak”, mereka tidak akan semudah itu meninggalkan kita akibat adanya “tawaran menarik” dari tempat lain, itu adalah kekuatan “hubungan”.
Banyak di antara kita sebagai pemimpin umat Tuhan, terfokus pula pada gedung ibadah. Tidak salah memiliki gedung ibadah tetapi jangan kita sampai stress akibat pembangunan gedung gereja apalagi sampai terlilit hutang yang mencekik leher dan lalu didemo warga agar ditutup atau lebih ekstrim dihancurkan... yang tentunya menambah stress kita. Mengapa kita tidak lebih memfokuskan keuangan kita untuk membangun “gereja” yang sebenarnya? Siapa gereja itu? Kita, umat Tuhan. Daripada menghabiskan ratusan juta bahkan miliar atau trilyunan rupiah kita pada bangunan yang kita gunakan hanya beberapa jam seminggu itu, mengapa kita tidak investasikan pada umat Tuhan? Jangan jadikan gedung gereja sebagai “monumen kebanggaan” kita. Anda tahu artinya, dalam sejarah gereja kita belajar umat Tuhan selalu bergerak dalam pergerakan atau “movement” tapi lalu setelah beberapa waktu mereka mulai membangun “monumen”, artinya mulai puas diri, nyaman, settle atau “ saya sudah mencapainya sekarang”....lalu “movement” berhenti dan mati ditandai dengan “monumen”, yang bisa berbentuk apapun..bisa gedung gereja, bisa organisasi/denominasi baru, dll.
Banyak anak Tuhan yang putus sekolah padahal pintar, mengapa kita tidak menolong mereka untuk dapat mendapatkan pendidikan yang terbaik agar kelak ia dapat menjadi “pengaruh” bagi dunia, entah di dunia politik, ekonomi, pertanian dan lain sebagainya. Contoh yang lain ada begitu banyak pengusaha Kristen di dalam gereja, seandainya mereka dimuridkan dan diperlengkapi, maka mereka dapat memuridkan jemaat yang rindu untuk menjadi pengusaha Kristen yang takut akan Tuhan. Lebih banyak pengusaha Kristen yang berhasil maka akan ada lebih banyak lapangan pekerjaan terbuka, dan lebih banyak bukan saja anak Tuhan yang dapat bekerja namun juga mereka yang belum percaya. Hingga kita memiliki kesempatan untuk menjadi saksi Kristus bagi mereka. Gereja Tuhan dapat menjadi jawaban bagi keterpurukan ekonomi bangsa ini dan itu berarti gereja mempengaruhi bangsanya.
Saya memiliki impian, setiap anak Tuhan dimuridkan, mengalami hubungan yang intim dengan Bapa Surgawi hingga ia dapat melihat apa yang Bapa sedang kerjakan dan dibimbing oleh “bapa rohani” sebagai mentor yang mengarahkan ia pada seluruh kepenuhan potensinya. Hingga dimanapun ia berada, ia dapat menjadi alat Tuhan. Entah di dunia usaha, politik, pertanian, kesehatan, dan lain sebagainya. Gereja seharusnya menjadi dampak yang lebih besar dan tidak hanya sekedar membuat acara-acara besar seperti KKR yang bersifat temporal dan menghabiskan dana banyak. Beberapa tahun lalu gereja yang saya gembalakan mengadakan KKR mengundang pembicara dari luar negeri, dengan berbagai penyajian berita Injil melalui, pujian, drama dan kesaksian lainnya, plus bonus pembagian sembako, gedung gereja penuh sesak oleh orang belum percaya. Semua rekan pelayanan dari gereja lain yang terlibat menyalami saya, dan berkata,” Selamat ya, Pak. Acaranya sukses.” Darimana mereka mengukur acara itu sukses? Tentunya dari jumlah orang yang hadir 3 malam itu, dari jumlah orang belum percaya yang maju ke depan dan minta didoakan. Namun hati saya sedih, sebab itu bukan sukses setelah orang-orang itu pulang, masihkah ada kasih Yesus dalam diri mereka. Atau mereka hanya datang ke acara tersebut untuk menerima kesembuhan, hidup yang kekal, bebas dari perasaan bersalah, ada sembako gratis atau engga ada kerjaan di rumah lalu iseng hadir mumpung ada antar jemput. Saat kami mencoba menindak lanjuti hasil KKR itu, banyak orang menolak kami saat datang ke rumahnya atau alamat yang diberikan fiktif /tidak lengkap. Dari hasil kenferensi missi se dunia, penginjilan yang efektif dan menghasilkan murid-murid Kristus yang militan adalah hasil friendship evangelism, penginjilan melalui hubungan persahabatan. Biayanya lebih ringan dan efektif. Saya tidak mau lagi memboroskan uang Tuhan untuk hal-hal yang kurang efisien.
Kita ada di muka bumi sebagai perpanjangan tangan Tuhan untuk menyatakan kasihNya. Umat Tuhan di Indonesia bisa berbuat lebih bagi bangsa ini dari berbagai segi. My God, gereja Tuhan, bangkitlah dari tidur yang berkepanjangan. Kita seharusnya membawa dampak yang positif. Kita harus keluar dari mentalitas “bless me” pada “bless others”, dari “give me” pada give them” dan dari “send him” pada “send me”. Sudah terlalu lama gereja Tuhan dininabobokan dengan pengajaran teologia yang egois. Gereja yang seharusnya menjadi sumber kasih Tuhan, pengharapan, pemulihan dan transformasi, kini malah lebih nampak seperti “Bless Me Club”(Klub Berkati Saya). Saya tidak menentang orang Kristen untuk menjadi kaya namun kita harus tahu setelah kaya, kita harus melakukan apa. Kita kaya oleh kasih karunia Tuhan, itu berarti ada tujuan Tuhan. Jadi kita harus tahu apa yang Tuhan mau untuk kita lakukan dengan kekayaan yang telah Ia limpahkan. Sangat jarang saya dengar rekan-rekan pelayan Tuhan mengkhotbahkan gaya hidup jemaat mula-mula dalam Kisah para Rasul 2:41-47 dan 4:32-37, terutama kalimat “Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka.” Betapa kompaknya gereja mula-mula sebagai sungguh-sungguh keluarga rohani yang bukan hanya perduli jiwa seseorang diselamatkan namun juga perduli pada saudara-saudara seimannya secara holistik. Atau apa yang diajarkan oleh Rasul Paulus mengenai pelayanan kasih pada jemaat di Korintus (2 Korintus 8:1-15, Paling tidak baca ayat 14-15)
Kita perlu mencermati praktek gereja kita kini dengan apa yang gereja lakukan dalam Alkitab sebagai tolok ukur.
“Saudara tiri kita” dan bahkan “orang komunis” banyak mengadopsi cara-cara atau ajaran dalam Perjanjian Baru, gereja Tuhan tersadarlah....sampai kapan kita akan tidur? Tahukah anda mereka membuat berbagai usaha untuk mensupport pergerakan mereka? Saat ada dana yang cukup besar, mereka segera melakukan sesuatu, seperti membuka lahan kelapa sawit, peternakan ayam, dan lain-lain.Tahukah anda mereka memberikan beasiswa bagi kaum mereka yang tak mampu namun pandai untuk belajar sampai ke luar negeri? Bagaimana strategi mereka pun memasukkan “murid-murid” mereka dalam berbagai bidang lainnya seperti politik, media, entertainment, ekonomi dan lain sebagainya.
Tahukah anda mereka membangun bank dan koperasi untuk menolong sesamanya dan bukan itu saja mereka membuat “pemuridan calon pengusaha”? Mereka yang sudah berhasil sebagai pengusaha atau enterpreuneur melatih, memberikan teladan dan mencarikan modal pinjaman agar “para murid” menjadi pengusaha yang sukses. Anda dapat melihat pelatihan-pelatihan yang dibuat oleh Aa Gym, Valentino Dinsi, Purdie Chandra dll. Ini mereka adopsi dari sebuah perkumpulan pengusaha Kristen di luar negeri bernama Incubator.
Tahukah anda strategi mereka demi membuat “saudara-saudara kita” berpindah haluan? Coba anda melihat berita bila ada bencana, bila anda cermati sering kali ada ormas atau partai politik “hijau” yang membantu “segera” para korban bencana. Belum lagi berita-berita dari daerah “kantung Kristen”, bagaimana orang beralih iman karena urusan perut dan pendidikan yang terjangkau. Saudara-saudara tiri kita memberikan bantuan modal dan pelatihan bagi mereka. Begitu pula untuk pendidikan, bahkan menjadi gratis bila mereka mau beralih “iman”. Sementara anak Tuhan di kota berfellowship di Starbuck ( tidak dosa), di banyak tempat pendeta hidup dalam kemiskinan dan begitu pula jemaat yang digembalakan. Bergumul dengan panen yang gagal, pupuk dan bibit yang mahal, sumber mata air yang kering, anak putus sekolah, menganggur dll. Tidak cukup kita sekedar bernyanyi “ Bergandengan tangan dalam satu kasih..bergandengan tangan dalam satu iman... saling mengasihi.. dalam satu kasih...Keluarga Kerajaan Allah.” Alkitab mengajarkan agar kita mengasihi Dia dengan segenap hati, apapun yang kita lakukan bagi Dia harus “dengan segenap hati”/ “sungguh-sungguh”, begitu pula saat menyanyi bagi Tuhan (Efesus 5:19) Boleh saja kita minum kopi di Starbuck tapi ingatlah juga saudara-saudaramu yang lain bukan hanya butuh bantuan doa, namun mereka butuh bantuan secara riil.
Oh, saya harap kita semua tercelik and do something, sebagai anak Tuhan. Terkadang saya gemas melihat, betapa kita terlena dengan hal yang tidak-tidak. Betapa menyedihkan saat ideologi atau agama lain bergerak untuk mencapai tujuan mereka, kita masih ribut masalah AD/ART gereja, perselisihan disebabkan aset organisasi gereja yang trilyunan, perseteruan antar “para pewaris tahta” saat gembala sidang sudah mulai tua dan akan mangkat, perseteruan antar gereja/gembala sidang sebab “domba pindah kandang” dan lain-lain. Ayo, gereja Tuhan, kita coba fokus kembali pada apa yang Tuhan Yesus kerjakan saat Ia ada di muka bumi, Ia tidak hanya mengadakan mujizat, mengajar, pelayanan berkeliling dan seterusnya. Jadi apa fokusnya?
Tuhan Yesus bila kita cermati, terfokus hanya pada 12 muridNya, Ia curahkan seluruh hidupnya bagi mereka. Cermati ayat dalam Injil Yohanes 17:1-26, dalam ayat-ayat ini Yesus berdoa bagi para muridNya dihadapan Bapa. Ia memberikan laporan terakhir pada Bapa dan coba anda baca, fokus doanya adalah para muridNya. Ia tidak memberikan laporan mengenai mujizat yang Ia adakan, Ia tidak melaporkan berapa banyak jiwa yang Ia sentuh melalui pengajaranNya, atau kemenangan Dia atas debatNya dengan para ahli Taurat. Dan kita tahu diawali dari pelayanan para murid-lah, berita Injil diberitakan kemana-mana dan gereja Tuhan tersebar ke seantaro bumi.
Bila Ia terfokus pada kuantitas saya jamin, Ia sudah akan mendirikan gereja saat khotbah di bukit, juga saat memberi makan 5000 dan 4000 laki-laki dewasa; dan lalu bersaing mendirikan bait Tuhan tandingan. Bisa saja Ia membuat denominasi baru saat itu untuk menyaingi denominasi Farisi dan Saduki. Namun Ia tidak melakukannya, Yesus terfokus pada murid-muridNya dan memberikan teladan pada mereka. Dia fokus pada kualitas.
Kalau Yesus hidup zaman sekarang, pasti tidak ada yang mengundang Dia untuk jadi pembicara dalam seminar pertumbuhan gereja. Tuhan Yesus terlalu idealis. Terlalu muda masih 30 tahunan, belum banyak makan asam garam. Dia hanya anak tukang kayu, tidak punya sekretariat pelayanan, tidak punya rumah, tidak punya kendaraan pribadi..keledai pun pinjam, tidak punya donatur tetap yang kaya sampai Petrus harus memancing ikan dulu untuk dapatkan uang di dalamnya dan membayar bea Bait Allah, tidak punya gedung ibadah sebab bersama “DIA” dimana saja menjadi “The Holy Ground”...gedung ibadah tanpa hadiratNya sia-sia adanya.
Gereja Tuhan seharusnya membawa dampak, bukan malah terkontaminasi sebab terkena pengaruh dunia. Kita adalah “garam dunia”, seharusnya keberadaan kita dapat dirasakan oleh dunia. Garam jangan terus berkumpul dalam “gudang garam”, terlalu banyak garam menyebabkan darah tinggi dan lalu stroke..akhirnya tidak dapat berbuat apa-apa. Kita juga adalah “ terang dunia”, tapi semuanya sia-sia bila kita berkumpul dalam “ruang terang benderang” alias tembok gereja, sebab yang butuh “terang” adalah tempat yang gelap. Keteladanan sikap dan moral kita harus dapat dirasakan dan dilihat oleh orang di luar sana.
Iblis bergerak di hari akhir dengan kecerdikannya, kita perlu hati-hati terhadap 2 roh yang bekerja merajalela, yaitu Roh Izebel dan Roh Babel (Wahyu 14:8, 18:2, 17:5, 2:20). Sadar atau tidak sudah banyak pemimpin gereja yang terhasut oleh 2 roh ini.
Apakah Roh Izebel akibatkan? Roh ini mengakibatkan pribadi seseorang menjadi sangat dominan hingga orang tunduk padanya karena rasa takut(mendominasi hidup seseorang), tidak mau mendelegasikan tugas, “super rohani”, melakukan segala daya upaya apapun agar tujuannya berhasil, suka mempraktekkan “sihir” melalui nubuat yang dibuat-buat dan lain-lain. Pemimpin seperti ini suka mengontrol.
Lalu apakah Roh Babel? (kejadian 11:1-9) Roh ini mengakibatkan pribadi seseorang memiliki kebanggaan yang berlebihan pada organisasi, nama pelayanan, gelar, namanya yang terkenal, doktrinnya, pengajarannya, dll....pendek kata “pengagungan terhadap diri sendiri”. Pemimpin ini merasa dia yang paling benar dan yang lain salah/tidak sempurna.
Bila seseorang pemimpin di bawah pengaruh dari salah satu atau ke dua roh jenis ini....dapat dipastikan pelayanan atau gereja yang mereka pimpin akan mementingkan diri sendiri dan membangun “kerajaan tuan”. Mereka lupa untuk membangun tubuh Kristus dan memperlebar Kerajaan Tuhan. Kalaupun mereka menyatakannya, namun kita dapat menguji dari tindakannya. Kita bisa berbicara apa saja namun pada akhirnya orang akan melihat apakah ia melakukannya atau tidak. Itulah yang membedakan antara Tuhan Yesus dengan para tokoh denominasi Farisi dan Saduki pada masa 2000 tahun yang lalu.
Sudah terlalu lama, gereja tertidur dan bengong, SANGKAKALA saya tiupkan agar kita semua bangun. Ayo, jangan lagi kita ribut untuk hal-hal yang tidak esensi. Organisasi gereja mungkin berbeda, status ekonomi kita mungkin beda, pendidikan kita mungkin berbeda, namun ingat bahwa kita ini semua adalah anggota tubuh Kristus. Jadi janganlah kita coba membuat seragam tetapi ingatlah selalu bahwa kita ini beragam. Dan melalui keragaman inilah sebenarnya kita dapat saling bersinergi membuat suatu kekuatan yang besar untuk memperlebar Kerajaan Tuhan. Mari kita bersatu, saling menguatkan, saling menolong, saling menasehati, saling menjagai.......SEBAB KATA “SALING” TELAH LAMA MENGHILANG DARI GEREJA TUHAN.
The Body Building
THE BODY BUILDING
(A MINISTRY OF THE EAGLES NEST MINISTRIES)
Melihat banyaknya umat Tuhan yang mudah terombang-ambing hidupnya dan tidak memiliki pengajaran dasar sama sekali membuat hati saya sedih. Meski pun mereka sudah bergereja namun kerohanian tidak bertumbuh, mengapa? Sebab terkadang para pendeta atau gembala sidang yang menggembalakan sendiri tengah mengalami kekeringan rohani. Bukan hanya “rocker” saja yang manusia, tetapi pendeta pun manusia. Pendeta pun dapat merasa kesepian dan tidak punya teman berbagi beban. Pendeta bukan “super rohani” yang tidak butuh sahabat.
Kerinduan kami adalah pertama-tama membangun hubungan dan menjadi sahabat para pendeta yang mungkin mengalami masalah dalam pelayanan dan hidup rumahtangganya. Sebagai sesama pelayan Tuhan, kami juga pernah melalui jalan yang sama. Terlebih para hamba Tuhan yang saat ini tengah merintis atau gerejanya sudah lama berdiri namun tidak ada perkembangan yang signifikan, kami rindu untuk menolong anda. Namun harus diingat bahwa kami ingin menjadi sahabat yang menolong anda. Jangan disalahartikan bahwa kami akan membantu dalam bentuk materi sebab bukan hal itu yang kami tawarkan. Kami menawarkan persahabatan dan bersama-sama memperlebar Kerajaan Tuhan. Kerinduan kami adalah membagikan “hati Bapa”( atau Fathering/pembapaan bukan pengajaran The heart of the Father/kasih Bapa) bagi para pemimpin agar mereka menjadi “ayah rohani” bagi jemaat Tuhan dan bukan sekedar pengkhotbah.
Kerinduan yang kedua adalah membantu gereja yang ada untuk membangun jemaat Tuhan dengan fondasi kebenaran yang benar hingga tidak mudah diombang-ambingkan angin pengajaran palsu maupun ajaran di luar Kristus. Kami percaya jemaat tidak cukup hanya dikhotbahi sekali seminggu tetapi mereka butuh figur “ayah rohani” yang membimbing setiap anak rohani menerapkan kebenaran Firman Tuhan.
Kami sendiri saat ini berjejaring dengan tubuh Kristus baik di dalam maupun luar negeri. Kami bukan saja berjejaring tetapi bersahabat satu dengan yang lainnya. Kita tidak dapat membangun Tubuh Kristus atau memperlebar Kerajaan Tuhan seorang diri, diperlukan sinergi dari tiap orang percaya agar hal tersebut dapat diwujudkan. Sebab itulah yang dikehendaki Bapa saat kita semua bergerak dalam kesatuan dan kasih satu dengan yang lainnya.
Saya secara pribadi mengalami pemulihan dan diubahkan cara pandang mengenai pelayanan pemuridan dan penanaman gereja. Mengapa saya berubah dan makin haus bertumbuh dalam Tuhan meski sudah 17 tahun pelayanan? Sebab saya memiliki “bapa-bapa rohani” yang mendampingi dan menjadi sahabat saya .
Bila rekan-rekan mengenal hamba Tuhan baik diperkotaan maupun dipedesaan yang membutuhkan dukungan kami. Atau anda sendiri rindu untuk dipakai Tuhan lebih lagi namun selama ini tidak ada orang yang mengarahkan, kami pun siap untuk mendampingi. Anda dapat memberikan alamat atau email atau nomor telpon yang dapat kami hubungi. Atau anda dapat hubungi kami di davebroos@yahoo.co.uk atau novie_durant@yahoo.com atau SMS ke 081330135643. Ingin mengetahui pelayanan kami lebih lanjut silahkan masuk ke http://3a9l35-n35t.blogspot.com .
(A MINISTRY OF THE EAGLES NEST MINISTRIES)
Melihat banyaknya umat Tuhan yang mudah terombang-ambing hidupnya dan tidak memiliki pengajaran dasar sama sekali membuat hati saya sedih. Meski pun mereka sudah bergereja namun kerohanian tidak bertumbuh, mengapa? Sebab terkadang para pendeta atau gembala sidang yang menggembalakan sendiri tengah mengalami kekeringan rohani. Bukan hanya “rocker” saja yang manusia, tetapi pendeta pun manusia. Pendeta pun dapat merasa kesepian dan tidak punya teman berbagi beban. Pendeta bukan “super rohani” yang tidak butuh sahabat.
Kerinduan kami adalah pertama-tama membangun hubungan dan menjadi sahabat para pendeta yang mungkin mengalami masalah dalam pelayanan dan hidup rumahtangganya. Sebagai sesama pelayan Tuhan, kami juga pernah melalui jalan yang sama. Terlebih para hamba Tuhan yang saat ini tengah merintis atau gerejanya sudah lama berdiri namun tidak ada perkembangan yang signifikan, kami rindu untuk menolong anda. Namun harus diingat bahwa kami ingin menjadi sahabat yang menolong anda. Jangan disalahartikan bahwa kami akan membantu dalam bentuk materi sebab bukan hal itu yang kami tawarkan. Kami menawarkan persahabatan dan bersama-sama memperlebar Kerajaan Tuhan. Kerinduan kami adalah membagikan “hati Bapa”( atau Fathering/pembapaan bukan pengajaran The heart of the Father/kasih Bapa) bagi para pemimpin agar mereka menjadi “ayah rohani” bagi jemaat Tuhan dan bukan sekedar pengkhotbah.
Kerinduan yang kedua adalah membantu gereja yang ada untuk membangun jemaat Tuhan dengan fondasi kebenaran yang benar hingga tidak mudah diombang-ambingkan angin pengajaran palsu maupun ajaran di luar Kristus. Kami percaya jemaat tidak cukup hanya dikhotbahi sekali seminggu tetapi mereka butuh figur “ayah rohani” yang membimbing setiap anak rohani menerapkan kebenaran Firman Tuhan.
Kami sendiri saat ini berjejaring dengan tubuh Kristus baik di dalam maupun luar negeri. Kami bukan saja berjejaring tetapi bersahabat satu dengan yang lainnya. Kita tidak dapat membangun Tubuh Kristus atau memperlebar Kerajaan Tuhan seorang diri, diperlukan sinergi dari tiap orang percaya agar hal tersebut dapat diwujudkan. Sebab itulah yang dikehendaki Bapa saat kita semua bergerak dalam kesatuan dan kasih satu dengan yang lainnya.
Saya secara pribadi mengalami pemulihan dan diubahkan cara pandang mengenai pelayanan pemuridan dan penanaman gereja. Mengapa saya berubah dan makin haus bertumbuh dalam Tuhan meski sudah 17 tahun pelayanan? Sebab saya memiliki “bapa-bapa rohani” yang mendampingi dan menjadi sahabat saya .
Bila rekan-rekan mengenal hamba Tuhan baik diperkotaan maupun dipedesaan yang membutuhkan dukungan kami. Atau anda sendiri rindu untuk dipakai Tuhan lebih lagi namun selama ini tidak ada orang yang mengarahkan, kami pun siap untuk mendampingi. Anda dapat memberikan alamat atau email atau nomor telpon yang dapat kami hubungi. Atau anda dapat hubungi kami di davebroos@yahoo.co.uk atau novie_durant@yahoo.com atau SMS ke 081330135643. Ingin mengetahui pelayanan kami lebih lanjut silahkan masuk ke http://3a9l35-n35t.blogspot.com .
Kamis, 17 Januari 2008
Bahaya Pornografi
HASIL-HASIL RISET TENTANG BAHAYA PORNOGRAFIMary Anne Layden, direktur Program Psikopatologi dan Trauma Seksual,University Pennsylvania, AS* menyatakan gambar porno adalah masalah utama pada kesehatan mentalpenduduk dunia saat ini.* Pornografi tak Cuma memicu ketagihan yang serius,tapi juga pergeseranpada emosidan perilaku sosial* 40% pasien yang ketagihan pornografi kehilangan pasangannya* 58% pasien mengalami kerugian finansial* 27-48% dipecat / keluar dari pekerjaannya.* Kasus-kasus berat kebanyakan bermula dari sekedar iseng.* Kekuatan dibalik gambar porno luar biasa* Gambar porno tak Cuma memberi kesenangan sesaat .Tetapi secara inherenbertalian dengan pembentukan dorongan-dorongan negatif seperti rasa marah,kekerasan, cemburu, berbohong, atau mementingkan diri sendiri.* Konsumsi gambar porno secara intensif dan lama berpotensi mengubahpemahaman secara fundamental tentang relasi-relasi hubungan seksual denganlawan jenis. Seks bukanlah keintiman, prokreasi atau perkawinan. Seks adalahfantasi, pesona bagian-bagian tubuh, kekerasan dsbnya.Data yang dihimpun dari nationalcoalition. org menyebutkan* 15% pengakses situs porno di AS berubah perilaku seksualnya.* 42% laki-laki dan 33% perempuan usia 15-17 th di AS telah berhubungan seks* 85% dari satu juta kehamilan anak muda di AS akibat “kecelakaan”* 19 juta kasus baru penyakit seksual pada th 2000 dialami remaja usia 15-24th* 60juta warga AS mengakses situs porno selama tahun 2005, sebagian besarremaja usia 12-17th. Selama September 2000 ada 3 juta remaja 17 th keatasmengakses situs porno.Data yang dihimpun www.levelbest. com menyebutkan;* 94% warga AS percaya bahwa situs internet porno sebaiknya dilarang.* Perlawanan public terhadap pornografi : lahirnya ratusan situs internet”antiporno”, mereka prihatin dengan membanjirnya gambar-gambar porno.PORNOGRAFI MEMICU KETAGIHAN YANG AKUT* Berdasarkan pemotretan melalui positron emission tomography (PET),terlihat jelas bahwa seseorang yang tengah menikmati gambar porno mengalamiproses kimia dalam otak sama dengan orang yang tengah menghisap kokain.* Dampak akut pornografi ternyata lebih jahat ketimbang kokain. Karenapengaruh kokain dalam tubuh bisa dilenyapkan (dengan detoksifikasi) . Adapunmateri pornografi, sekali terekam dalam otak, image porno itu akan mendekamdalam otak selamanya.* Tak satupun data yang memperlihatkan keuntungan mengkonsumsigambar-gambar porno. Andai pornografi membuat sehat, maka saat iniseharusnya kita jauh lebih sehat, namun yang ada adalah sebaliknya* Layden menunjukkan bahwa pecandu pornografi cenderung mengalami ejakulasiprematur atau disfungsi ereksi dalam kehidupan seks nyata nya. Terlalu lamabercengkrama dengan fantasi seks non-alami seperti cybersexs fantasymembuat mereka mengalami kesulitan ketika mesti berhadapan dengan manusianyata. Pornografi melambungkan ekspektasi soal kenikmatan seksual pada saaatyang sama mereka kehilangan pengalaman seks riilnya.BAGAIMANA OTAK MERESPONS PORNOGRAFI?Dr. Judith Reisman, pakar neuroscience (ilmu syaraf mutakhir), presiden Institut Edukasi Media, California AS :* Kajian neuroscience membuktikan sebuah image yang menggetarkan emosiserupa gambar porno memicu reaksi biokimia yang kuat pada otak. Reaksi inibersifat instant namun meninggalkan jejak ingatan permanent pada memori.Sekali saja cairan zat kimia syaraf tercipta, ia akan sulit bahkan tidakmungkin dihapus.* Ada semacam fenomena sabotase otak yang aneh, ketika image tertangkapmata meski hanya 3/10 detik dan tersambung ke otak, maka secara alami otakakan mengalami perubahan structural lantas merekamnya mjd memori* Secara literal kita terus mengembangkan otak baru (new brain) padasetiap pengalaman visual yang kita alami, gambar porno adalah image yangsangat kuat dan meninggalkan ingatan yang kuat karena tekanan hormone libidodan berpotensi memicu ketagihan.Psikiater dan guru besar pada Universitas Princeton, Jeffrey Satinover MS MD* Kemajuan neuroscience mengantarkan manusia modern mampu mengetahuiproses alami seseorang yang kecanduan heroin sama persis dengan orang yangkecanduan gambar porno, yang berbeda Cuma medianya..(Republika feb 2006)Neil Postman, ilmuwan dan pakar media informasi AS dalam bukunya “BerlalunyaMasa Kanak-Kanak” (1995)menyaksikan adegan porno yang membangkitkan nafsu birahi dapatmenyebabkan percepatan usia baligh pada anak-anak. Kini anak-anak ASkehilangan indahnya masa kanak-kanak mereka lebih awal dibandingkananak-anak lain seusianya. Berdasarkan jajak pendapat yang dibuatnya pada th1995 terhadap anak-anak dan remaja usia 10-16 th yang kerap menyaksikantayangan pornografi di tv. Postman menemukan fakta mereka lebih cepatmelakukan hubungan seksual, tidak berlaku hormat terhadap orang tua, sukaberbohong dan suka berperilaku kasarDolf Zilman dan Jennis Bryant dalam studinya terhadap pornografinon-kekerasan (1982)Menyimpulkan bahwa tatkala obyek penelitian terekspos berulang kali padapornografi, mereka :- Menunjukkan peningkatan ketidak sensitifan terhadap perempuan- Cenderung menganggap perkosaan sebagai kejahatan ringan- Cenderung memiliki persepsi menyimpang mengenai seksualitas- Menunjukkan peningkatan kebutuhan akan tipe-tipe pornografi yang lebihkeras dan menyimpang, seperti anal intercourse , sodomasochism (hubunganseks yang melibatkan penyiksaan) dan merasa tidak bersalah memintapasangannya melakukan hal-hal tsb.- Kehilangan kepercayaan terhadap perkawinan sebagai lembaga yang layak- Cenderung melihat hubungan di luar pernikahan sebagai perilaku normal danalamiah.EFEK PORNOGRAFIHasil riset Victor B Cline (1986) di AS- Addiction, pikiran tidak tenang, selalu ingin melihat materi-materipornografi- Escalation, tuntutan untuk meningkatkan kadar materi pornografi yangdilihat.- Desensitization, tidak peduli bahaya pornografi- Act-out, melampiaskan hasrat.- Akan menjadi masalah besar jika materi-materi pornografi dikonsumsi anakdan remaja, dapat memberi rangsangan kuat untuk melakukan hubungan seks,padahal ia belum siap untuk itu. Akan melahirkan banyak masalah sosial spt,kehamilan diluar nikah, putus sekolah, aborsi yang berbahaya, orang tuatunggal, penyebaran penyakit kelamin, HIV/AIDS, tindak kriminal seksualseperti perkosaan dan pembunuhan dipicu pelampiasan nafsu seks akibatmengkonsumsi materi pornografi.- Remaja dan anak adalah kelompok yang rentan terpengaruh media pornografis.Mereka sangat ingin tahu terhadap perubahan fisiknya sementara pendidikanagama yang dibarengi pendidikan seks yang bertanggung jawab sulitdidapatkan, namun materi-materi pornografi justru sangat mudah diperoleh.( News letter MTP)- Patrick Carnes melakukan studi terhadap mereka yang memiliki perilaku seksyang cenderung tidak terkontrol atau perilaku kecanduan seks. Kecenderungntersebut umumnya dimiliki mereka yang di masa kecilnya mengalami pelecehanseksual yang diikuti dengan konsumsi pornografi.- Hampir semua penyimpangan seksual seperti pedophilian, eksibisionisme,incest, dll adalah perilaku yang dipelajari antara lain media massa, bukanditurunkan secara biologis dari orang tua.- Seymour Feshback, 51% mahasiswa “normal” di University of aCalifornia LAmenyatakan mereka mungkin melakukan perkosaan sadomasokis (yangdipertunjukkan dalam materi pornografi) seandainya mereka dijamin tak akandihukum.
Senin, 14 Januari 2008
ABORSI DI MATA ORANG PERCAYA
-THE GUARDIAN ANGELS-
ABORSI DI MATA ORANG PERCAYA
(DAVE BROOS)
SIKAP KITA TERHADAP ABORSI
Pada masa Perang Dunia II, tentara NAZI Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler membuat undang-undang yang mengizinkan pemusnahan massal (dikenal dengan Holocaust) anggota masyarakat yang dianggap "tak berguna".Selama Perang Dunia II mengakibatkan 407.316 jiwa tewas selama terjadi peperangan tersebut.Kini kita pun melihat kejadian yang sama, bayi mungil yang lucu, tidak dicintai dan diharapkan, mereka dibantai dengan kejam. Mungkinkah suatu hari kelak orangtua renta, orang cacat, idiot/terbelakang akan mendapatkan perlakuan yang sama,bila kita sebagai orang percaya hanya bisu menghadapi aborsi pada saat ini?
Prof. Dr. J.E. Sahetapy dalam salah satu seminar mengenai "KEHAMILAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN" mengungkapkan data bahwa besarnya aborsi di Indonesia pada tahun 1997(saat itu jumlah penduduk Indonesia 200 juta jiwa) mencapai 1 juta jiwa/tahun. Menurut penelitian Jawa Pos pada bulan Agustus 1998 menunjukkan jumlah aborsi di Indonesia telah berkembang menjadi 1.750.000 jiwa/tahun yang diakibatkan oleh krisis ekonomi pada saat itu. Dan jumlah ini bertambah terus tiap tahunnya bisa dibayangkan saat ini tahun 2005, berapa juta jiwa bayi mungil itu yang binasa.Di Amerika Serikat, 6.000.000 – 8.000.000 jiwa bayi tewas setiap tahun diakibatkan aborsi yang dilegalkan oleh pemerintah. Secara umum aborsi adalah kejahatan kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah dunia, sekitar 60 juta bayi terbunuh setiap tahunnya.
SEJARAH PENOLAKAN TERHADAP ABORSI
Bila kita menilik sejarah, ternyata selama ribuan tahun aborsi telah terjadi dalam berbagai bentuk. Sebagian besar budaya suku bangsa mengizinkan atau mentoleransi aborsi. Hanya sebagian kecil saja suku bangsa yang menolak praktek aborsi, salah satunya adalah suku bangsa Babilonia. Betapa kuatnya penolakan atas tindakan aborsi hingga bagi mereka yang bersalah dengan menggugurkan kandungan harus menggendong mayat bayi itu selama tiga hari tiga malam.
Sebutan aborsi pertama kali diketemukan dalam sastra Yahudi pada tahun 300 SM. Tulisan-tulisan pada masa gereja mula-mula dan ahli sejarah pada zaman itu menyatakan bahwa sebagian besar orang Kristen berdiri menentang praktek aborsi. Klement dari Aleksandria (150 – 215), Tertullian (160 – 240), hingga Cyprian (200 – 258) yang meninggal sebagai martir, adalah para penolak praktek aborsi. Tertullian menyatakan, "Dalam kasus kita, pembunuhan dalam segala bentuknya terlarang kita tidak boleh menghancurkan kehidupan meskipun itu janin dalam kandungan….Sebab melenyapkan suatu kelahiran adalah PEMBUNUHAN".
Pemimpin-pemimpin Kristen yang diketahui menentang aborsi adalah Basil, Jerome, Ambrose, Agustinus dan Chrysostom. Basil menyatakan,"Siapapun yang mengizinkan aborsi adalah pembunuh….siapapun yang memberikan obat untuk aborsi sama dengan menjadikan dirinya pembunuh, begitupula bagi yang menerima racun untuk membunuh janin".
Lebih jauh sejarah Kristen menemukan baik Martin Luther maupun John Calvin memberikan penjelasan bahwa Alkitab menentang aborsi. Calvin berargumentasi," Janin walaupun terbungkus dalam kandungan ibunya, ia telah menjadi manusia, merupakan suatu kejahatan besar untuk merampas suatu kehidupan yang belum dumulai untuk dinikmati."
KESAKSIAN MASA KINI
Pada awal 1970an, Dr. Zolton Philips III tadinya adalah seorang pendeta yang mendukung aborsi sebagai salah satu alat kontrasepsi di Virginia, Amerika Serikat. Sampai pada suatu hari beliau menyaksikan sendiri proses aborsi. Ini cukilan kisahnya, Saya menyaksikan proses aborsi melalui penyedotan sebanyak dua kali dan proses penggaraman sekali. Saat proses aborsi dengan penggaraman, ternyata bayi lahir hidup. Saya sangat terkejut dan memohon pada suster untuk menolong bayi itu, namun perawat itu menjawab, ia tidak dapat melakukan hal tersebut sebab orangtua bayi itu telah menandatangani dokumen bahwa bayinya telah meninggal. Saya tidak akan pernah melupakan hari itu.
Saat saya pulang, segera saya memperbincangkan hal tersebut dengan istri, berdoa dan menyelidiki Firman Tuhan. Di saat saya membaca Yeremia 1:5, pikiran saya berubah mengenai aborsi yang selama ini saya dukung, "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau…..". Jika Tuhan mengenal dia sebelum bayi itu keluar dari kandungan pastilah janin itu telah memiliki kehidupan.
Ada rasa bersalah yang dalam akibat keterlibatan saya yang menyetujui aborsi. Kesertaan saya dalam gerakan ini membuat saya merasa bersalah namun kemudian saya menyadari akan kasih karunia Tuhan, rasa bersalah mulai mnghilang dan saya dapat menerima pengampunanNya dan belajar mengampuni diri sendiri.
Saya heran bagaimana sebagai orang Kristen dapat menjadi buta, khususnya di dalam membenarkan aborsi sebagai salah satu alat kontrasepsi.
Kathy DeZeeuw; saya dibesarkan dalam keluarga yang membaca Alkitab setiap hendak makan dan pergi ke gereja tiga kali seminggu. Di satu sisi kami nampak rohani namun di sisi lain kami tidak mempunyai hubungan yang sesungguhnya dengan Tuhan. Saya tidak diperbolehkan berkencan atau nonton bioskop, namun pada suatu malam, saat saya berusia 16 tahun, saya membolos dari gereja, pergi ke restoran pizza dan lalu menerima ajakan kencan seorang pria menonton film di drive in.Ternyata pria itu baru keluar dari penjara, saat ia mabuk, ia membawa saya ke sebuah danau yang sepi dan memperkosa saya.
Satu bulan kemudian saya menyadari bahwa saya hamil. Saya putus asa dan berupaya menggugurkan bayi itu, dengan minum racun semut, menjatuhkan diri dari timbunan rumput kering yang tinggi dan meninju perut sekeras-kerasnya, namun tidak berhasil. Saya membenci bayi itu, saya benci pria itu dan terutama saya benci diri saya sendiri.
Orang-orang di gereja menggunjingkan bahwa saya bukan "wanita baik-baik" dan perlu diusir dari gereja. Orangtua saya akhirnya mengirim saya ke rumah penampungan bagi para ibu di luar perkawinan yang sangat jauh jaraknya dari tempat kami tinggal dan memberitahukan saya untuk menyerahkan bayi saya untuk diadopsi orang lain.
Namun saya memutuskan untuk memelihara bayi laki-laki saya, Patrick. Namun ternyata pihak keluarga menolak kami hingga akhirnya saya pindah ke California dan tenggelam dalam pengaruh obat-obatan dan alkohol karena rasa frustasi. Di kala Patrick berusia 2,5 tahun , saya berdoa pada Tuhan untuk memberikan seorang suami yang lebih mengasihi bayi ini lebih dari diri saya. Lalu saya bertemu Harris yang menjadi jawaban doa dari Tuhan. Harris jatuh cinta pada Patrick dan mereka melakukan hal-hal yang biasa dilakukan semua ayah dan anak pada umumnya. Saat Harris akhirnya meminta saya kepada ayah saya, yang pertama dia minta adalah Patrick, baru kemudian diri saya. Keluarga kami akhirnya mengalami pemulihan, saya terlepas dari belenggu obat-obatan dan alkohol sedang Harris menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Tuhan telah menunjukkan pada saya kasihNya yang lembut dan pengampunanNya.
Saat ini saya bekerja sebagai konselor di sebuah pusat krisis kehamilan hingga dapat menyaksikan kasih tuhan bagi gadis-gadis muda yang hamil di luar nikah yang mengalami krisis.
KESAKSIAN PRIBADI
Namaku Dave Broos terlahir sebagai anak di luar sebuah lembaga pernikahan, aku bersyukur bahwa mamaku tidak menggugurkan kandungannya. Meski rasa malu dan putus asa ia alami akibat kekasih yang ingkar janji dan meninggalkannya saat tahu mamaku tidak datang bulan, namun ia memilih untuk melahirkan anak tersebut, membesarkan dan mengasuhnya dengan kasih sayang.
Pada usia 22 tahun, Tuhan memanggilku untuk melayani pekerjaan Tuhan dan tidak terasa sudah 16 tahun kulayani Yesusku. Hal ini tidak mungkin terjadi bilamana mama tercinta menggugurkan kandungannya pada saat ia melakukan kesalahan dalam hal pacaran. Ya, aku tidak mungkin melayani Tuhan seandainya aku telah diaborsi. Rencana Tuhan selalu indah pada waktuNya.
MENGAPA KITA TINGGAL DIAM ?
Banyak orang percaya tinggal diam dan bersikap masa bodoh, padahal fakta mengenai aborsi terdapat diberbagai media massa yang sangat mudah kita akses. Jadi bukan karena alasan kurang informasi atau kurang pengetahuan. Mari kita lihat alasan kita tidak bergerak :
Kita kurang dekat dengan Tuhan.
Bila kita memiliki kedekatan yang semestinya dengan Tuhan maka kita pasti menghargai kehidupan sebab Tuhan kita adalah Tuhan memberikan kehidupan kekal.Tidak mungkin kita mampu mengorbankan diri dan waktu kita bagi Tuhan bila kita lebih berpusat pada diri sendiri.
Tuhan Yesus mati di atas kayu salib agar kita beroleh kehidupan, secara gamblang kita dapat melihat bahwa tidak mungkin Tuhan menyetujui aborsi. Tuhan tidak mungkin menyetujui "pembunuhan" terhadap janin-janin itu, sebab Tuhan punya rencana atas kehidupan tiap umat manusia.
Bayangkan bila "seandainya" aborsi dibenarkan pada masa Kristus lahir di muka bumi, ada kemungkinan Kristus terbunuh sebelum Dia lahir, Dia dikandung di luar pernikahan (Maria bisa dirajam saat itu) , dikandung oleh wanita miskin, diremehkan masyarakat dan dianggap mempermalukan keluarga. Namun kita tahu bahwa Maria taat pada Tuhan di atas apapun.
PANDANGAN ALKITAB MENGENAI ABORSI
Di dalam Perjanjian Lama dan Baru, seorang wanita yang mengandung disebutkan, dia telah "hidup dengan anak". Tidak dikatakan "dengan calon manusia" atau "dengan produk konsepsi" ataupun "dengan jaringan janin". Beberapa versi dalam Alkitab menggunakan kata mengandung, tetapi di dalam kamus sekuler dapat didefinisikan mengandung sebagai "hidup dengan anak".
Kata bayi dalam bahasa Yunani adalah "brephos". Kata ini digunakan dalam Alkitab untuk mengartikan adanya seorang anak dalam kandungan(Luk 1:41, 44), untuk mengartikan seorang bayi yang baru lahir(Luk 2:12, 16), dan untuk mengartikan seorang anak kecil( 2 Tim 3:15). Dengan kata lain, Tuhan tidak membedakan antara anak yang belum lahir dan anak yang baru lahir, didefinisikan bahwa mereka adalah anak-anak.
Dalam Perjanjian Lama, dinyatakan ketika Ribka,istri Ishak, mengandung anak kembar, Alkitab menyatakan ..."anak-anak berjuang bersama-sama dengan dia..."(Kej 25:22).
Setiap anak adalah buah karya Bapa surgawi, dibentuk segambar dengan Tuhan. Ayub mengatakan,"Dia yang membentuk aku dalam kandungan..."(Ayb 31:15) dan Daud menyatakan,"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku(Mzm 139:13).
Tuhan memberi anak yang belum lahir dipenuhi Roh Kudus seperti Yohanes Pembaptis(Luk 1:15). Bayi Elisabet (Yohanes Pembaptis) bersukacita saat bertemu dengan sepupunya "YESUS" yang saat itu dikandung oleh Maria(Luk 1:41,44). Yeremia "dikenal" oleh Tuhan sebelum dia dilahirkan (Yer1:5). Ini benar-benar bukan merupakan gumpalan-gumpalan protoplasma, tetapi manusia kecil, yang tumbuh dan dapat meresponi kehidupan disekitar mereka.
MEREKA TIDAK BERSALAH
Di dalam 10 Perintah Tuhan, ada perintah untuk "Jangan membunuh"(Kel 20:13) adalah sangat penting untuk membedakan antara pembunuhan atas orang bersalah dan yang tidak bersalah. Dalam bahasa Inggris ada kata "Murder" dan "Killing", Murder mengandung arti mengambil hidup seseorang yang tidak melakukan kejahatan apapun yang senilai dengan kematian. Sedang kata Killing mengandung arti mengambil kehidupan orang lain dan dapat dilakukan untuk membenarkan (seperti Daud membunuh Goliat). Tiidak dapat diragukan perasaanNya mengenai merampas kehidupan dari orang yang tidak bersalah, "....orang yang tidak bersalah dan orang yang benar tidak boleh kau bunuh, sebab Aku tidak akan membenarkan orang yang bersalah".(Kel 23:7) "...tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah...."(Yer 7:6).
Keseriusan atas dosa aborsi dapat kita lihat atas rasa bersalah yang mengejar para pendosa yang belum menerima pengampunan Tuhan. Suatu studi selama 3 tahun yang dilakukan terhadap kelompok pencegahan bunuh diri menunjukkan bahwa sepertiga dari seluruh pasien pernah melakukan aborsi. Tidak diragukan lagi bahwa pertanggungjawaban atas kematian seseorang yang tidak bersalah dapat membuat seseorang ingin mengambil kehidupan mereka sendiri.
BEBERAPA PERTANYAAN SEPUTAR ABORSI
Bagaimana bila kita diperkosa dan lalu hamil?
Pertama-tama, pemerkosaan jarang sekali menyebabkan kehamilan, tetapi trauma hebat yang dapat ditimbulkan.Namun seandainya terjadi, yang diperlukan adalah seorang penopang dan pendukung yang penuh kasih, bukannya menambah rasa bersalah padanya. Merupakan sebuah keadilan yang aneh jika kita membunuh anak yang tak bersalah karena kejahatan ayahnya. Tuhan akan menolongmu mengampuni ayah bayi itu dan Ia akan memberikan padamu kasih sejati bagi bayimu. Bagaimanapun bayi itu merupakan bagian hidup anda, tidak peduli siapapun ayahnya. Seandainya anda besok tahu bahwa anda sebenarnya buah pemerkosaan, apakah anda ingin ibu anda menggugurkan anda?
Seorang wanita yang memutuskan aborsi telah mengambil keputusan sulit, seharusnya kita mendukung dan bukan menghakimi. Kita orang Kristen harus menunjukkan kasih.Marilah kita memandang bahwa aborsi tidak ada bedanya dengan operasi usus buntu.
Bagaimana mungkin kita membandingkan seorang bayi dengan usus buntu atau organ tubuh yang lain? Usus buntu/organ tubuh lain tidak berubah menjadi bayi, bagian tubuh jasmani tidak memiliki jiwa yang kekal. Seorang bayi adalah pribadi yang berbeda dengan perbedaan kromosomnya sendiri. Bayi mempunyai persediaan darahnya sendiri yang mungkin berbeda dari ibunya dan bisa memiliki jenis kelamin yang berbeda. Ia tentu saja seorang individu yang terpisah. Bila kita mengasihi orang tersebut maka kita perlu menyatakan kebenaran Tuhan dan bukannya berkompromi dengan nilai-nilai yang membenci kehidupan.
Bukankah melakukan aborsi merupakan urusan pribadi?
Bila kita melihat ada anak-anak yang disiksa dan dihajar secara kejam oleh orangtua mereka, apakah yang akan kita lakukan? Kita akan melaporkan pada pihak berwajib hingga tidak ada kasus Arie Anggara berikutnya, anak yang meninggal akibat tindakan kekerasan orangtua terhadap anak. Aborsi adalah juga pembunuhan dan tidak bisa ditoleransi.
Bukankah KB merupakan bentuk lain dari aborsi?
Kontrasepsi yang benar akan mencegah kehidupan baru dari awal, bukannya menggugurkan kehidupan yang sudah dimulai.Beberapa pil KB berisi estrogen dosis tinggi sehingga seorang wanita hampir tidak mempunyai kesempatan melepaskan telur untuk pembuahan- permulaan hidup baru.
APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN
Mengasihi Tuhan
Kekuatan yang dapat memberi motivasi pada kita adalah kasih pada Tuhan, seperti yang dilakukan oleh Daud.Dalam menghadapi aborsi kita perlu kasih yang sama. Kita perlu mengasihi Tuhan dengan segenap hati, akal budi, jiwa dan kekuatan kita; mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. Hanya bila kita mengasihi Tuhan saja, kita bisa sungguh-sungguh mengasihi sesama kita.
Aborsi membuat hati Tuhan sedih. Tuhan terhibur untuk merasakan kasih dan kepedulian kita pada dunia yang meninggalkan Dia.Kita harus mengizinkan Tuhan memakai diri kita menjadi saluran kasihNya bagi mereka yang belum mengerti isi hatiNya.
Mengasihi Para Korban
Tidaklah sukar mengasihi bayi-bayi mungil tak berdosa borban aborsi. Mengapa kita mengasihi mereka? Sebab bayi-bayi mungil ini seperti halnya kita diciptakan segambar dengan Tuhan dan mereka milik Tuhan. Mereka sungguh tak berdaya dan tidak bisa berbicara untuk diri mereka sendiri. Sudah seharusnya kita yang bersuara lantang bagi mereka, dan juga demi Tuhan.
Beberapa orang merasa sulit untuk mengasihi wanita-wanita pelaku aborsi. Namun mereka juga merupakan korban. Bukan korban yang yang sepenuhnya tidak bersalah, tetapi korban dari dosa mereka sendiri dan kurangnya hubungan mereka dengan Tuhan. Beberapa orang melakukan aborsi ada dalam situasi putus asa. Apapun alasannya kita perlu mengasihi wanita-wanita ini, sebab mereka juga sama berharganya di mata Tuhan.
Mengasihi Musuh
Mungkin yang paling sulit adalah mengasihi mereka yang mengembangkan praktek aborsi. Namun Tuhan Yesus memberitahukan kita untuk mengasihi musuh-musuh kita. Seharusnya kita membenci hal-hal yang mereka lakukan dan menentang setiap gerakan mereka. Tuhan membenci dosa tetapi mengasihi orang berdosa.
Kita perlu menemukan cara yang kreatif untuk membagi kasih Yesus pada mereka. Ini adalah waktu penyelamatan kita harus berusaha merampas beberapa orang berdosa dari api neraka.(Yud 23).
TAHU TIDAKLAH CUKUP
Kita orang Kristen merupakan anak-anak Tuhan yang seharusnya menyatakan kasih pada dunia bukan hanya pada orang-orang dewasa namun juga termasuk janin-janin. Saya percaya bahwa Tuhan ingin memakai umat Kristiani untuk mengalahkan aborsi dengan menyatakan dan menghidupi nilai-nilai kebenaran dengan menghargai sebuah tujuan kehidupan.
7 PRINSIP TUJUAN KEHIDUPAN
1. Tuhan kita adalah Tuhan yang memiliki tujuan.
2. Segala sesuatu di dunia ini memiliki tujuan.
3. Tidak semua tujuan di dunia telah diketahui.
4. Bila tujuan tidak diketahui maka penyimpangan dan pelecehan pasti terjadi.
5. Untuk mengetahui tujuan sesuatu, jangan bertanya pada sesuatu tersebut tetapi
bertanyalah pada prnciptanya.
6. Tujuan hanya dapat ditemukan dalam pikiran si pencipta.
7. Tujuan adalah kunci pencapaian dan kepuasan.
Tujuan akhir Allah adalah agar kita semua menjadi segambar dengan Kristus Yesus pada akhirnya dan agar kita menghasilkan kembali kehidupanNya di dalam kehidupan orang-orang disekitar kita.(Rom 8:28-31)
Kehidupan kita di muka bumi sangat berharga, jangan disia-siakan dan mari kita bersatu untuk membela jiwa-jiwa "mungil" yang memiliki rencana Tuhan di muka bumi ini. Jangan biarkan skenario Iblis dalam aborsi bertambah meluas merasuki gereja Tuhan dan bangsa Indonesia. Mari kita menjadi orang-orang yang terlibat dalam gerakan "pro-life", sebab Tuhan kita adalah Tuhan yang memberikan "hidup" dan bukan kematian.
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia
I Change My Stand – My Struggle Over Abortion, Ps. Zolton Philips III , Last Days Ministry
The Biblical Basis For A Pro-Life Stand, Martin Bennet, Last Days Ministry
Abortion : Attitudes for Actions, Melody Green, Last Days Ministry
Brosur Aborsi , Bagaimana Sikap Kita?, Yayasan Pondok Hayat
Raped & Pregnant, Three Women Tell Their Stories, Sharon Bennet & Bob Miller, Last Days Ministry
The Questions Most People Ask About Abortion, Melody Green, Last Days Ministries
Tujuan Kehidupan, Jonathan Pattiasina, www.jonathanpattiasina.com
KENAKALAN REMAJA
KENAKALAN REMAJA
Definisi : Perbuatan-perbuatan tercela dari remaja yang tidak mudah dihentikan dan terus bertumbuh sehingga akhirnya dapat menjadi kejahatan yang professional.
PENYEBAB TIMBULNYA KENAKALAN REMAJA :
A.Faktor dari pribadi anak itu sendiri
manusia cenderung menyukai dosa (Yohanes 3:19)
Masa puber / persimpangan jalan (proses dalam mencari jati diri) (Amsal 14:12)
B.Faktor dari orang tua
Kurang pendidikan dari orangtua (Amsal 22:6,15; 19:18; 22:13-14; 13:24).
Kurang komunikasi antara orangtua dan anak (I Timotius 3:4).
Broken Home (Rumahtangga yang berantakan).
Orangtua yang suka memanipulasi anak (Efesus 6:4).
Orangtua yang tidak / kurang percaya pada anaknya, selalu ikut mengatur dan mengambil keputusan bagi anaknya.
Orangtua yang absen, sibuk bekerja atau telah meninggal dunia.
Anak-anak korban aborsi yang tetap lahir, baik itu sehat maupun cacat.
Pernah dititipkan oleh orangtua pada kerabat atau panti asuhan, lalu si anak merasa diabaikan.
C. Faktor dari lingkungan
Pergaulan yang buruk, entah itu dengan seorang pribadi atau kelompok maupun media (TV, radio, film-film, majalah, dst).
Tekanan dari sebaya.
TINGKAT KENAKALAN REMAJA
Fase 1 : Kenakalan di dalam rumah, yang merasa terganggu seputar penghuni rumah.
Fase 2 : kenakalan di luar rumah, mengganggu tetangga, sekolah dan dimana saja ia berada.
Fase 3 : Berurusan dengan yang berwajib atau berwenang, berurusan dengan wali kelas, kepala sekolah, ketua RT/RW bahkan polisi. Kenakalan yang mengganggu ketentraman masyarakat.
Fase 4 : kenakalan yang elah berubah menjadi parah, yaitu kejahatan. Terlibat dalam tindak kriminal hingga ditahan di kantor polisi atau urusan pengadilan atau di penjara.
Fase 5 : menjadi penjahat professional, kejahatan yang telah menjadi "a way of life".
MUDAH ATAU TIDAKNYA SEORANG REMAJA YANG NAKAL UNTUK BERUBAH, SEMUANYA BERGANTUNG PADA :
Sampai fase mana kenakalan anak tersebut.
Sudahkah orangtua berdoa secara konsisten bagi anak tersebut ?
Apakah orangtua mau menerapkan prinsip Firman Tuhan dalam hidup mereka terlebih dahulu dan lalu menerapkan hal tersebut pada anak.
Tergantung pada remaja itu sendiri, mau berubah atau tidak, sebab setiap manusia memiliki kehendak bebas.
Dan lain-lain.
Ingatlah senantiasa janji Tuhan di dalam Kisah Para Rasul 16 : 31, "Percayalah kepada TUHAN YESUS KRISTUS dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
CARA MELAYANI SEORANG REMAJA YANG NAKAL
Perhatikan di mana penyebabnya(lihat di halaman sebelumnya) dan coba benahi sesuai dengan Firman Tuhan.
Percaya bahwa Allah sanggup untuk mengubah anak tersebut bila orangtuanya sebagai wakil Allah beriman akan perubahan itu (Markus 9:23; Yohanes 20:29; Ibrani 11:1,3).
Sampaikan nasehat sesuai Firman Tuhan (Yesaya 55:11).
Hidup dalam doa syafaat(Kel 17:11) dan doa peperangan (Efesus 6:12; 2Korintus 4:4).
Layanilah dengan kasih (Kidung Agung 8:6), jangan putus asa dan mudah marah(I Korintus 13:13).
Jadilah teladan(Filipi 3:17).
Mintalah bantuan dari saudara-saudara seiman (Galatia 6:2).
Simpan janji Tuhan mengenai keluarga (Ulangan 30:19; Lukas 1:17; mazmur 9:10; Amsal 24:3-4,15; Keluaran 12:23; Amsal 12:7; 21:20; Kisah Para Rasul 2:38-39; 16:30-32).
Serahkanlah segala kekuatiran pada Tuhan (I Petrus 5:7).
Disiplin dan hukuman.
Definisi dari disiplin adalah suatu cabang ilmu pengetahuan atau pendidikan. Latihan mengembangkan penguasaan diri, karakter atau keteraturan dan kedayagunaan. Pengawasan ketat untuk melaksanakan kepatuhan. Hal ini diterapkan seperti seorang pelatih atletik pada regunya sebelum pertandingan. Definisi dari hukuman adalah suatu ganjaran yang dikenakan atas seorang pelanggar sebagai balasan dan sekaligus untuk perbaikan dan pencegahan.Hukuman merupakan hal keadilan.Hukuman dikenakan pada anak bila ia melanggar aturan atau pedoman keluarga yang telah disepakati bersama.Jadi disiplin merupakan kepatuhan terhadap suatu system yang berlaku atau aturan perilaku yang mapan, sedangkan hukuman merupakan akibat dari pelanggaran salah satu aturan yang ada. Contoh bentuk hukuman; tidak boleh keluar rumah, tidak boleh menonton TV, tidak boleh menggunakan telpon, dst.
Saran Menetapkan Disiplin Dan Hukuman Yang Tepat
1.Tulislah pedoman atau aturan mutakhir anda, yang tentunya masuk akal, berdoalah sebelum menulis pedoman tersebut. Hal ini dapat dibicarakan dengan anak hingga ia dapat tahu atau mengenali nilai-nilai keluarganya.
2.Putuskan macam hukuman yang akan dijalankan. Hukuman harus yang masuk akal, jangan terlampau berat ataupun ringan).
Membina hubungan yang erat dengan anak (membenahi komunikasi). Ketika orangtua memberi dirinya untuk berkomunikasi dengan si anak, maka ia telah melakukan suatu tindakan yang menggambarkan bahwa orangtua tidak mementingkan diri.
Bagaimana caranya untuk membenahi sector komunikasi ini?
- Mau mendengar keluhan atau hasrat si anak tanpa banyak memberi komentar,terlebih yang negatif.
- Penegasan atau kata-kata yang positif untuk mendorong anak, namun janagan berlebihan.
- Perhatian pada kegiatan mereka atau hobi dan coba untuk terlibat bersama.
- Jangan takut untuk percaya.
- Kencan ganda (ayah dan ibu bersama dengan si anak dan kekasihnya).
- Berkomunikasilah dengan melibatkan unsure keterbukaan, keramahan dan kejujuran dari kedua belah pihak.
TANDA-TANDA LAHIRIAH DARI REMAJA YANG TERLUKA DAN MENCARI PELARIAN DAPAT DIKENALI MELALUI SATU ATAU LEBIH GEJALA DI BAWAH INI :
Penarikan diri, enggan berkomunikasi.
Pandangan dan sikap tidak berterimakasih.
Sikap bandel dan murung.
Memelihara persahabatan yang buruk, membutuhkan pembangkang lain untuk mendorong semangat dan dukungan.
Membela diri secara gigih atas tindakan yang salah.
Menuding orang lain untuk kesalahannya.
Perubahan sikap hati yang keterlaluan.
Kurang ajar pada orang tua atau siapapun.
Mencuri,menipu, bohong dan memalsukan.
Lari dari rumah.
Berkelahi.
Perbuatan cabul.
PERGUMULAN REMAJA DI HARI AKHIR
1. Rasa rendah diri
Kau merasa seperti seorang pecundang sebelum pertandingan di mulai. Acapkali media massa menonjolkan orang sebagai idola dan pahlawan seperti tokoh politik, miliuner , artis, olahragawan, musisi, dll. Maupun nilai-nilai yang salah yang berkembang seperti cowok macho,wanita cantik seperti boneka Barbie. Dan hal-hal ini membuat para remaja bergumul dan mulai membandingkan diri mereka dengan tokoh-tokoh atau nilai-nilai yang berkembang.
Bagaimana mengatasi rendah diri?(Matius 22:37-39)
a. Mangasihi Allah
b. Mengasihi orang lain
c. Mengasihi diri sendiri
Kita harus dapat mengasihi diri sendiri, sebelum dapat mengasihi orang lain. Kau tidak dapat menghargai orang lain sebelum dapat menghargai diri sendiri. Keangkuhan justru timbul dari rasa rendah diri hingga berkomentar untuk merendahkan orang lain.Lukas 5:8-10, tinggalkan kerendahan hati yang palsu. Sebab Tuhan mau pakai kita untuk perkara yang besar.
Menghentikan wabah rendah diri:
- Percayai kebenaran tentang dirimu dari Firman Tuhan, bukannya majalah remaja.
- Allah menciptakan dirimu dengan tujuan dasyat (Mazmur 139:13-14).
2. Musik
a. Musik diciptakan untuk memuliakan Allah, musik menjadi masalah ketika para musisi mengekspresikan dirinya atau isi hatinya yang tidak memuliakan Allah. Musik atau jenis irama, seperti rock/dangdut/jazz/dstnya bukanlah maslahnya tetapi "isi dan roh" yang berada di balik musik tersebut. Para musisi sekuler menulis lagunya berdasarkan pandangan tertentu atau pengalaman (dengan obat-obatan, alcohol,seks,amarah, kebencian, kekerasan, bunuh diri, putus cinta, dst.). Seorang musisi sudah lahir baru atau belum itu yang menjadi masalah. Bahaya musik sekuler adalah kita dapat terpengaruh dalam hal nilai-nilai, gaya hidup, penampilan, cara berbicara, dll. Budaya MTV disaksikan 400 juta pemrsa di seluruh dunia sedangkan siaran berita CNN hanya 150 juta, dan yang lebih mengejutkan 42% anak muda Kristen menonton acara ini di Amerika Serikat.
b. Apa yang arus kita lakukan? Haruskah kita "hanya" mendengar lagu gereja saja dan "melenyapkan" lagu-lagu sekuler sama sekali dari rumah kita? TIDAK. Namun uji apa yang kau dengar(Efesus 5:19), apakah lagu itu memuliakan Allah atau apakah lagu-lagu itu memiliki nilai-nilai kekristenan di dalamnya.
3. Pergaulan
Tekanan dari pergaulan anak-anak muda dapat memanipulasi, mengubah bahkan mengatur kembali gaya hidup seseorang. Contoh kehidupan geng atau suatu kelompok tertentu.
Mengapa dapat terjadi? Sebab ingin diterim dan diakui oleh "teman-teman".
Bagaimana agar tidak terpengaruh? (Daniel 3)
- sadari bahwa kamu benar hidup dalam nilai-nilai Allah.
- Buat komitmen.
- Siap melakukan komitmen dan resikonya.
- Bersahabat dengan orang-orang yang hidup radikal bagi Tuhan.
- Mrnjadi pengaruh yang benar di dalam kelompok yang benar (menjadi trend setter).
4. Idola (berhala)
Sesuatu yang menarik perhatian secara berlebihan adalah definisi yang tepat untuk penjelasannya. Atau suatu bentuk allah yang digunakan sebagai sarana penyembahan, benda apapun yang dipuja atau dikagumi secara berlebihan. Baal masa kini dapat berupa walkman/CD player/ radio-tape mini compo, tv & vcd player, video games/ PS, komputer, mobil/sepeda motor, uang, bintang musik (bahkan juga musisi Kristen), bintang film, bintang olahraga, kekasih, dst. Pada dasarnya kita boleh menyukai sesuatu atau seseorang tetapi jangan sampai berlebihan. Beberapa pertanyaan yang harus kita ajukan tentang segala sesuatu yang menarik perhatian kita adalah; apakah kita mempergunakan "mereka" atau mereka yang memeperalat kita? Apakah kita yang menguasai mereka atau mereka yang menguasai kita? Apakah hal itu menguntungkan kita atau malah merugikan?
5. Sahabat
Definisinya adalah seseorang yang membuat kamu merasa nyaman setiap saat kamu ingin bersamanya.Seseorang tempat kamu mengikat diri, membelamu, selalu bersama tanpa memperdulikan apapun.
Hal negatif , bila kita salah membina persahabatan dengan orang yang salah (1 Kor 15:33).
Tingkat persahabatan:
- Perkenalan.
- Persahabatan social (sudah dibahas dalam "pergaulan")
- Sahabat Karib.
- Sahabat yangsetia sampai akhir (contoh Daud dan Yonatan)
a. Memiliki gairah untuk hidup "lebih berkualitas" bagi Allah (I Samuel 18:1). Yonatan (I Sam 14) maupun Daud (I Sam 17) sama-sama mengalahkan Filistin.
b. Mereka melayani satu sama lain dan saling menginginkan yang terbaik.
c. Berkomitmen terhadap persahabatan yang penuh tanggungjawab (I Samuel 18:3-4).
Definisi : Perbuatan-perbuatan tercela dari remaja yang tidak mudah dihentikan dan terus bertumbuh sehingga akhirnya dapat menjadi kejahatan yang professional.
PENYEBAB TIMBULNYA KENAKALAN REMAJA :
A.Faktor dari pribadi anak itu sendiri
manusia cenderung menyukai dosa (Yohanes 3:19)
Masa puber / persimpangan jalan (proses dalam mencari jati diri) (Amsal 14:12)
B.Faktor dari orang tua
Kurang pendidikan dari orangtua (Amsal 22:6,15; 19:18; 22:13-14; 13:24).
Kurang komunikasi antara orangtua dan anak (I Timotius 3:4).
Broken Home (Rumahtangga yang berantakan).
Orangtua yang suka memanipulasi anak (Efesus 6:4).
Orangtua yang tidak / kurang percaya pada anaknya, selalu ikut mengatur dan mengambil keputusan bagi anaknya.
Orangtua yang absen, sibuk bekerja atau telah meninggal dunia.
Anak-anak korban aborsi yang tetap lahir, baik itu sehat maupun cacat.
Pernah dititipkan oleh orangtua pada kerabat atau panti asuhan, lalu si anak merasa diabaikan.
C. Faktor dari lingkungan
Pergaulan yang buruk, entah itu dengan seorang pribadi atau kelompok maupun media (TV, radio, film-film, majalah, dst).
Tekanan dari sebaya.
TINGKAT KENAKALAN REMAJA
Fase 1 : Kenakalan di dalam rumah, yang merasa terganggu seputar penghuni rumah.
Fase 2 : kenakalan di luar rumah, mengganggu tetangga, sekolah dan dimana saja ia berada.
Fase 3 : Berurusan dengan yang berwajib atau berwenang, berurusan dengan wali kelas, kepala sekolah, ketua RT/RW bahkan polisi. Kenakalan yang mengganggu ketentraman masyarakat.
Fase 4 : kenakalan yang elah berubah menjadi parah, yaitu kejahatan. Terlibat dalam tindak kriminal hingga ditahan di kantor polisi atau urusan pengadilan atau di penjara.
Fase 5 : menjadi penjahat professional, kejahatan yang telah menjadi "a way of life".
MUDAH ATAU TIDAKNYA SEORANG REMAJA YANG NAKAL UNTUK BERUBAH, SEMUANYA BERGANTUNG PADA :
Sampai fase mana kenakalan anak tersebut.
Sudahkah orangtua berdoa secara konsisten bagi anak tersebut ?
Apakah orangtua mau menerapkan prinsip Firman Tuhan dalam hidup mereka terlebih dahulu dan lalu menerapkan hal tersebut pada anak.
Tergantung pada remaja itu sendiri, mau berubah atau tidak, sebab setiap manusia memiliki kehendak bebas.
Dan lain-lain.
Ingatlah senantiasa janji Tuhan di dalam Kisah Para Rasul 16 : 31, "Percayalah kepada TUHAN YESUS KRISTUS dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
CARA MELAYANI SEORANG REMAJA YANG NAKAL
Perhatikan di mana penyebabnya(lihat di halaman sebelumnya) dan coba benahi sesuai dengan Firman Tuhan.
Percaya bahwa Allah sanggup untuk mengubah anak tersebut bila orangtuanya sebagai wakil Allah beriman akan perubahan itu (Markus 9:23; Yohanes 20:29; Ibrani 11:1,3).
Sampaikan nasehat sesuai Firman Tuhan (Yesaya 55:11).
Hidup dalam doa syafaat(Kel 17:11) dan doa peperangan (Efesus 6:12; 2Korintus 4:4).
Layanilah dengan kasih (Kidung Agung 8:6), jangan putus asa dan mudah marah(I Korintus 13:13).
Jadilah teladan(Filipi 3:17).
Mintalah bantuan dari saudara-saudara seiman (Galatia 6:2).
Simpan janji Tuhan mengenai keluarga (Ulangan 30:19; Lukas 1:17; mazmur 9:10; Amsal 24:3-4,15; Keluaran 12:23; Amsal 12:7; 21:20; Kisah Para Rasul 2:38-39; 16:30-32).
Serahkanlah segala kekuatiran pada Tuhan (I Petrus 5:7).
Disiplin dan hukuman.
Definisi dari disiplin adalah suatu cabang ilmu pengetahuan atau pendidikan. Latihan mengembangkan penguasaan diri, karakter atau keteraturan dan kedayagunaan. Pengawasan ketat untuk melaksanakan kepatuhan. Hal ini diterapkan seperti seorang pelatih atletik pada regunya sebelum pertandingan. Definisi dari hukuman adalah suatu ganjaran yang dikenakan atas seorang pelanggar sebagai balasan dan sekaligus untuk perbaikan dan pencegahan.Hukuman merupakan hal keadilan.Hukuman dikenakan pada anak bila ia melanggar aturan atau pedoman keluarga yang telah disepakati bersama.Jadi disiplin merupakan kepatuhan terhadap suatu system yang berlaku atau aturan perilaku yang mapan, sedangkan hukuman merupakan akibat dari pelanggaran salah satu aturan yang ada. Contoh bentuk hukuman; tidak boleh keluar rumah, tidak boleh menonton TV, tidak boleh menggunakan telpon, dst.
Saran Menetapkan Disiplin Dan Hukuman Yang Tepat
1.Tulislah pedoman atau aturan mutakhir anda, yang tentunya masuk akal, berdoalah sebelum menulis pedoman tersebut. Hal ini dapat dibicarakan dengan anak hingga ia dapat tahu atau mengenali nilai-nilai keluarganya.
2.Putuskan macam hukuman yang akan dijalankan. Hukuman harus yang masuk akal, jangan terlampau berat ataupun ringan).
Membina hubungan yang erat dengan anak (membenahi komunikasi). Ketika orangtua memberi dirinya untuk berkomunikasi dengan si anak, maka ia telah melakukan suatu tindakan yang menggambarkan bahwa orangtua tidak mementingkan diri.
Bagaimana caranya untuk membenahi sector komunikasi ini?
- Mau mendengar keluhan atau hasrat si anak tanpa banyak memberi komentar,terlebih yang negatif.
- Penegasan atau kata-kata yang positif untuk mendorong anak, namun janagan berlebihan.
- Perhatian pada kegiatan mereka atau hobi dan coba untuk terlibat bersama.
- Jangan takut untuk percaya.
- Kencan ganda (ayah dan ibu bersama dengan si anak dan kekasihnya).
- Berkomunikasilah dengan melibatkan unsure keterbukaan, keramahan dan kejujuran dari kedua belah pihak.
TANDA-TANDA LAHIRIAH DARI REMAJA YANG TERLUKA DAN MENCARI PELARIAN DAPAT DIKENALI MELALUI SATU ATAU LEBIH GEJALA DI BAWAH INI :
Penarikan diri, enggan berkomunikasi.
Pandangan dan sikap tidak berterimakasih.
Sikap bandel dan murung.
Memelihara persahabatan yang buruk, membutuhkan pembangkang lain untuk mendorong semangat dan dukungan.
Membela diri secara gigih atas tindakan yang salah.
Menuding orang lain untuk kesalahannya.
Perubahan sikap hati yang keterlaluan.
Kurang ajar pada orang tua atau siapapun.
Mencuri,menipu, bohong dan memalsukan.
Lari dari rumah.
Berkelahi.
Perbuatan cabul.
PERGUMULAN REMAJA DI HARI AKHIR
1. Rasa rendah diri
Kau merasa seperti seorang pecundang sebelum pertandingan di mulai. Acapkali media massa menonjolkan orang sebagai idola dan pahlawan seperti tokoh politik, miliuner , artis, olahragawan, musisi, dll. Maupun nilai-nilai yang salah yang berkembang seperti cowok macho,wanita cantik seperti boneka Barbie. Dan hal-hal ini membuat para remaja bergumul dan mulai membandingkan diri mereka dengan tokoh-tokoh atau nilai-nilai yang berkembang.
Bagaimana mengatasi rendah diri?(Matius 22:37-39)
a. Mangasihi Allah
b. Mengasihi orang lain
c. Mengasihi diri sendiri
Kita harus dapat mengasihi diri sendiri, sebelum dapat mengasihi orang lain. Kau tidak dapat menghargai orang lain sebelum dapat menghargai diri sendiri. Keangkuhan justru timbul dari rasa rendah diri hingga berkomentar untuk merendahkan orang lain.Lukas 5:8-10, tinggalkan kerendahan hati yang palsu. Sebab Tuhan mau pakai kita untuk perkara yang besar.
Menghentikan wabah rendah diri:
- Percayai kebenaran tentang dirimu dari Firman Tuhan, bukannya majalah remaja.
- Allah menciptakan dirimu dengan tujuan dasyat (Mazmur 139:13-14).
2. Musik
a. Musik diciptakan untuk memuliakan Allah, musik menjadi masalah ketika para musisi mengekspresikan dirinya atau isi hatinya yang tidak memuliakan Allah. Musik atau jenis irama, seperti rock/dangdut/jazz/dstnya bukanlah maslahnya tetapi "isi dan roh" yang berada di balik musik tersebut. Para musisi sekuler menulis lagunya berdasarkan pandangan tertentu atau pengalaman (dengan obat-obatan, alcohol,seks,amarah, kebencian, kekerasan, bunuh diri, putus cinta, dst.). Seorang musisi sudah lahir baru atau belum itu yang menjadi masalah. Bahaya musik sekuler adalah kita dapat terpengaruh dalam hal nilai-nilai, gaya hidup, penampilan, cara berbicara, dll. Budaya MTV disaksikan 400 juta pemrsa di seluruh dunia sedangkan siaran berita CNN hanya 150 juta, dan yang lebih mengejutkan 42% anak muda Kristen menonton acara ini di Amerika Serikat.
b. Apa yang arus kita lakukan? Haruskah kita "hanya" mendengar lagu gereja saja dan "melenyapkan" lagu-lagu sekuler sama sekali dari rumah kita? TIDAK. Namun uji apa yang kau dengar(Efesus 5:19), apakah lagu itu memuliakan Allah atau apakah lagu-lagu itu memiliki nilai-nilai kekristenan di dalamnya.
3. Pergaulan
Tekanan dari pergaulan anak-anak muda dapat memanipulasi, mengubah bahkan mengatur kembali gaya hidup seseorang. Contoh kehidupan geng atau suatu kelompok tertentu.
Mengapa dapat terjadi? Sebab ingin diterim dan diakui oleh "teman-teman".
Bagaimana agar tidak terpengaruh? (Daniel 3)
- sadari bahwa kamu benar hidup dalam nilai-nilai Allah.
- Buat komitmen.
- Siap melakukan komitmen dan resikonya.
- Bersahabat dengan orang-orang yang hidup radikal bagi Tuhan.
- Mrnjadi pengaruh yang benar di dalam kelompok yang benar (menjadi trend setter).
4. Idola (berhala)
Sesuatu yang menarik perhatian secara berlebihan adalah definisi yang tepat untuk penjelasannya. Atau suatu bentuk allah yang digunakan sebagai sarana penyembahan, benda apapun yang dipuja atau dikagumi secara berlebihan. Baal masa kini dapat berupa walkman/CD player/ radio-tape mini compo, tv & vcd player, video games/ PS, komputer, mobil/sepeda motor, uang, bintang musik (bahkan juga musisi Kristen), bintang film, bintang olahraga, kekasih, dst. Pada dasarnya kita boleh menyukai sesuatu atau seseorang tetapi jangan sampai berlebihan. Beberapa pertanyaan yang harus kita ajukan tentang segala sesuatu yang menarik perhatian kita adalah; apakah kita mempergunakan "mereka" atau mereka yang memeperalat kita? Apakah kita yang menguasai mereka atau mereka yang menguasai kita? Apakah hal itu menguntungkan kita atau malah merugikan?
5. Sahabat
Definisinya adalah seseorang yang membuat kamu merasa nyaman setiap saat kamu ingin bersamanya.Seseorang tempat kamu mengikat diri, membelamu, selalu bersama tanpa memperdulikan apapun.
Hal negatif , bila kita salah membina persahabatan dengan orang yang salah (1 Kor 15:33).
Tingkat persahabatan:
- Perkenalan.
- Persahabatan social (sudah dibahas dalam "pergaulan")
- Sahabat Karib.
- Sahabat yangsetia sampai akhir (contoh Daud dan Yonatan)
a. Memiliki gairah untuk hidup "lebih berkualitas" bagi Allah (I Samuel 18:1). Yonatan (I Sam 14) maupun Daud (I Sam 17) sama-sama mengalahkan Filistin.
b. Mereka melayani satu sama lain dan saling menginginkan yang terbaik.
c. Berkomitmen terhadap persahabatan yang penuh tanggungjawab (I Samuel 18:3-4).
MENEMUKAN TEMAN HIDUP
MENEMUKAN TEMAN HIDUP
Tuhan tidak menghendaki suatu peceraian dalam rumah tangga, atau sebuah keluarga yang berantakan, atau problema lainnya. Keluarga-keluarga mengalami masalah akibat kekerasan hati manusia.
Tuhan memiliki "original plan" di dalam pernikahan manusia sejak sebelum manusia jatuh dalam dosa.
PRINSIP-PRINSIP MENUJU PERNIKAHAN YANG BAHAGIA :
PERSAHABATAN
Kejadian 2:18, menyatakan bahwa "tidak baik seorang manusia seorang diri saja".
Manusia merupakan makhluk sosial, ia harus bergaul.
Tuhan merencanakan pernikahan bagi manusia.
Sebagaimana dalam sessi 1 dinyatakan bahwa di dalam kekristenan tidak ada kata pacaran tetapi tunangan, sebelum bertunangan sebaiknya kita masuk dalam proses:
Bergaul dahulu, dan milikilah teman.
Jangan eksklusif, pergaulan dimulai dengan tahap:
Perkenalan (Pembicaraan dipermukaan saja)
Teman biasa (Bicara yang kita sukai maupun tidak sukai, tujuan/ goal hidup kita)
Teman dekat (teman sevisi, berbicara hal yang jauh lebih pribadi, punya komitmen/perjanjian). Contoh di dalam Alkitab Daud dan Yonatan; teman dekat bisa saling menguatkan, menegur, menyampaikan masukan tanpa merasa terluka atau dilukai. Anda tidak dapat menjalani hidup nikah bila belum dapat bergaul dengan baik. Belajarlah untuk membangun orang lain, lihat hal-hal yang positif dan bangun kepositifan tersebut lebih lagi. Dan bantu orang tersebut mengatasi hal-hal negatif. Contoh : karunia nubuat atau belaskasihan yang sering disalahgunakan.
Bergaul dengan penuh kemurnian (1 Timotius 5:1-2).
"Penuh kemurnian" dalam pergaulan agar kita dapat mendengar suara Tuhan di dalam mencari teman hidup kita.. Jangan biarkan asmara menguasai sebab bila hawa nafsu dilakukan maka kita jatuh dalam dosa. Bila asmara mengontrol maka kita akan jadi pecemburu (cemburuan) dan bisa berkelahi demi nama "cinta".
Hati-hati dalam pergaulan, banyak orang yang mudah dikuasai "asmara"
Ciri-ciri : 1. Mudah jatuh cinta.
Biasanya ia seorang yang kurang perhatian dan minta perhatian terus.
Mau mengontrol atau menguasai.
2. Menghendaki seks sebelum menikah. 1 Tesalonika 4:4-7, Seks tidak diperkenankan
di luar pernikahan. Jangan najiskan tubuh saudaramu, itu menghina Tuhan. Meski
sudah tunangan tetap jangan ada seks.
PENJAJAKAN
Dalam masa kini bagaimana kita dapat menemukan teman hidup atau pasangan kita. Pertama-tama perlu kita sadari bahwa pernikahan merupakan inisiatif Tuhan (Kejadian 2:18). Ia sangat perduli ubtuk pernikahan anda, jadi jangan pernah meragukan kesetiaanNya di dalam memebrikan pasangan hidup bagi anda. Jangan terburu-buru di dalam mencari pasangan, izinkan Tuhan memberikan yang terbaik.
Persiapkan dirimu terlebih dulu secara pribadi.Tuhan menghendaki kita :
Bekerja terlebih dahulu atau dengan kata lain bertanggungjawab atas diri sendiri dahulu baru berpikir untuk menikah.
Memiliki tujuan hidup , mencari pasangan yang sepadan di dalam mencapai tujuan hidup yan diberikan Tuhan.
Jadi bukan saja Ia berinisiatif, namun Ia juga campurtangan, di saat Adam "tidur nyenyak".
CARA MENDAPATKAN PASANGAN
Berdoa dan mendengar suara Tuhan.
"Bukan" berarti pasif, hanya berdoa dan menanti-nantikan Tuhan tanpa bergaul dengan siapapun. Hanya ada beberapa kasus saja yang terjadi, sekitar 20%, contoh di dalam Alkitab Adam & Hawa, Ishak & Ribka, Boas & Rut.
Hal ini akan saya bahas lebih rinci sebab banyak ada penyimpangan di dalam cara ini.
Bila suatu pesan datang dari Tuhan maka anda tidak akan ragu dan ada konfirmasi dari orang-orang terdekat, dan pasti juga dari orang yang sedang kita jajaki. Hati-hati terhadap bahaya manipulasi ,kontrol ataupun sihir.
Batu penguji yang disarankan:
Sesuai Firman Tuhan atau tidak (contoh: menikah dengan orang belum percaya/ belum lahir baru sudah jelas tidak sesuai Firman Tuhan , 2 Kor 6:14)
Bila ragu datang pada gembala/penatua/pembina rohani/orangtuamu.
Lihat pula buahnya, perlu dipertanyakan bila melalui hubungan tersebut engkau jatuh bangun dalam dosa seks atau makin jauh dari Tuhan.
Hati nurani.
Peneguhan supra alami (nubuatan atau mimpi). Hal ini jangan menjadi batu penguji pertama sebab bisa terjadi "peneguhan-peneguhan" yang diakibatkan oleh dorongan dari jiwa yang tengah kasmaran. Jangan menikah hanya karena ada mimpi atau penglihatan, terlebih bila itu kata "orang".
Standarnya adalah anak Tuhan yang sudah lahir baru bukan seorang yang belum lahir baru apalagi non Kristen. Namun hati-hati jangan asal-asalan. 80% pernikahan Tuhan tidak berbicara secara supra alami. Baca 1 Korintus 7:38-40, cara memutuskan, lihat ayat 40, BERBAHAGIA.
3 Faktor seseorang tidak atau belum mendapat pasangan :
Memiliki syarat/standar yang tidak realistis.
Standar mutlak; sudah lahir baru, cinta Tuhan, sepadan,dst.
Standar yang tidak mutlak; latar belakang, suku, syarat jasmani, perbedaan usia,pendidikan, pengajaran "claim it and take it",dst.
Belum siap.
Contoh Adam dan Hawa (Kej 2:23-25).
Syarat-syaratnya bagi PRIA = -Memiliki visi.
-Menjadi pemimpin/kepala keluarga.
-Meninggalkan orangtua/bertanggungjawab.
WANITA= -Penolong : * Memiliki kecantikan batin
* Pendukung
* Lemah lembut
* Tenang/tidak mudah kuatir
Alasan yang tidak diketahui.
Kedaulatan Tuhan. Tujuan hidup kita di muka bumi bukanlah menikah, banyak nabi yang tidak menikah.Bersyukur bila anda tidak menikah dan jangan merendahkan orang yang menikah (1 Kor 7:35,38).
PERTUNANGAN
Kesimpulannya bergaullah dahulu dan uji dahulu dalam masa penjajakan. Bila sudah mantap masuk masa pertunangan, bila anda sudah sungguh-sungguh mantap dan tahu bahwa pasangan anda berasal dari Tuhan. Sebelum masuk pernikahan kudus, mintalah nasehat dari para pembina rohani dan ikuti sessi/kelas/konseling pranikah pada gereja/komunitas setempat.
PERGAULAN YANG SEHAT
PERGAULAN YANG SEHAT
Tuhan memprakarsai pernikahan pertama di dunia, Ia memandang bahwa tidak baik manusia itu seorang diri saja (Kejadian 2:18). Manusia adalah makhluk sosial, jadi sudah pasti manusia memiliki hubungan dengan orang lain. Tuhan menghendaki kita hidup dan bergaul satu dengan yang lainnya.
Tuhan menghendaki manusia yang Ia kasihi bertambah banyak dan menguasai bumi, dengan menyatakan pribadiNya atau sifat-sifatNya (Kolose 3:10, Galatia 5:22-23) sehingga orang-orang yang belum mengenal Dia dapat mempermuliakan NamaNya (Matius 5:16).
Tuhan hendak menyatakan pribadiNya melalui keluarga-keluarga Kristen oleh sebab itu Iblis menyerang habis-habisan baik, keluarga Kristen maupun pasangan-pasangan muda yang mulai saling tertarik. Oleh sebab itu kita perlu untuk belajar bagaimana mempersiapkan diri sebelum memasuki pernikahan yang kudus dan dikehendaki oleh Bapa Surgawi. Kita perlu mewaspadai sebab rata-rata 80% problem dari pernikahan disebabkan kurangnya persiapan pasangan suami istri pada masa pranikah (Ir. Eddy Leo).
BELAJAR DARI KEHIDUPAN AMNON (2 Samuel 13:1-14)
Dalam kisah di atas kita akan banyak belajar agar tidak meniru langkah-langkah yang salah, yang diambil oleh Amnon. Bila kita nekat seperti dia di dalam menjalani masa pergaulan menuju pranikah kudus dengan cara yang salah, maka kita bisa mengalami kehidupan tragis.Amnon tewas akibat kemarahan kakak dari Tamar, Absalom (2Sam 13:28-29).
KEGAGALAN AMNON
Tidak dapat membedakan antara cinta yang murni dengan asmara.
Banyak pernikahan yang berantakan akibat tidak berakar pada kasih sejati namun pada asmara. Tertarik pada lawan jenis saat remaja merupakan hal yang WAJAR. Asmara sebenarnya merupakan hal yang positif dari Tuhan namun sebagaimana pula seks, Iblis coba membengkokkan pengertian/perasaan ini.
Menurut seorang dokter pakar bidang seks, asmara disebabkan oleh reaksi kimiawi yang timbul dalam diri manusia (chemistry of love). Reaksinya memberikan : - Rasa Nyaman dan dorongan yang kuat untuk memulai suatu perkenalan.
- Rasa mabuk atau “fly”.
Kita perlu mengerti bahwa asmara tidak sama dengan cinta (kasih).
ASMARA:Hawa Nafsu, cemburu, penguasaan diri, tidak sabar, amoral dan berfantasi yang tidak senonoh.
CINTA(KASIH): Penguasaan diri(Gal 5:23, Mat 5:27-28, 1 Kor 13:5b), tidak cemburu(1 Kor 13:5c), sabar(1 Kor 13:4a, Gal 5:22), tidak melakukan yang tidak sopan(1 Kor 13:5a), menjaga kekudusan dalam imajinasi(Flp 4:8)
Kita perlu menikah dengan seorang yang juga mengasihi Tuhan, sebab semakin dekat seseorang dengan Tuhan, maka ia pasti juga mengasihi pasangannya (Ef 5:25). Bila reaksi kimiawi cinta/asmara yang diprediksikan hanya memiliki batas produksi selama 5 tahun saja berakhir, maka rumahtangga Kristen ini akan tetap kokoh sebab memiliki Kristus Yesus. Sebab dari pengamatan yang telah dilakukan, kebanyakan rumahtangga bercerai pada saat memasuki masa 5 tahun pernikahan.
Bila kita mempelajari kehidupan Amnon maka kita dapat melihat bahwa ia tidak mendapatkan pendidikan pranikah dari ayahnya, Raja Daud, atau bahkan kemungkinan besar ia pun mengalami krisis kasih mengingat kesibukan sang ayah sebagai seorang raja hingga kurang kasih sayang , perhatian dan bimbingan.
Amnon mendapatkan bimbingan atau pelajaran “cinta” dari Yonadab, yang akhirnya menyesatkan dia.
Kita pun perlu mewaspadai bahaya Yonadab-Yonadab lain disekitar kita, mungkin novel romantis, buku-buku duniawi yang berbicara dari sisi yang yang tidak alkitabiah, media TV atau radio, internet, teman-teman sebaya yang memiliki pengertian separuh-separuh.
Dan akibat krisis / defisit kasih Amnon coba mengisi kekosongan hatinya dengan asmara/ pacaran untuk “having fun”.
Kita perlu mempelajari arti cinta dari ALKITAB, sebab ALKITAB merupakan surat cinta BAPA SURGAWI pada kita. Bila anda tidak memiliki orangtua yang dapat membimbingmu di dalam mengenal kasih yang benar ini, kalian bisa datang ke komunitas orang percaya/gereja, di mana ada orangtua-orangtua rohani atau kakak-kakak rohani bagimu.
Tidak mengerti makna pacaran.
Konsep Alkitab mengenai pacaran yang kita kenal saat ini, sama sekali tidak ada relevansinya. Arti kata berpacaran / pacaran / teman kencan sendiri berkonotasi negatif, yaitu saat bersenang-senang,tidak ada batas atau bebas. Motivasi orang berpacaran melampiaskan hawa nafsu (seks sebelum menikah) dan ini sangat ditentang Alkitab.Orang yang berpacaran, memiliki pengertian coba-coba sampai dapat yang cocok dan hal ini dapat merusak kehidupan rohani dan jiwa kita. Orang dalam taraf ini, biasanya menyatakan CINTA terlebih dulu sebelum mengenal orang tersebut secara mendalam. Akibatnya ketika TIDAK COCOK mereka putus .
Konsep Alkitab adalah TUNANGAN. Bagaimana kita bisa memasuki tahapan ini? Kita tidak perlu berpacaran dulu, namun BERSAHABAT BAIK dahulu dengan sebanyak-banyaknya orang, kenali teman-temanmu tanpa mengungkapkan perasaan cinta terlebih dahulu. Kita perlu merasa pasti, percaya bahwa pria/gadis itu dari Tuhan dan siap masuk dalam pernikahan kudus. Kenali dulu orang tersebut, BARU MENYATAKAN.
Bermain-main dengan seks.
Seks bukanlah dosa, seks normal dan berasal dari Tuhan. Namun seks menjadi dosa apabila kita melakukannya di luar konteks Tuhan, alias di luar pernikahan kudus.
Jangan bermain-main dengan dosa seks (Kasus Raja Daud dan Batseba mengakibatkan MEREKA hidup dalam dosa dan bayi mereka mati).Dosa seks jangan dilawan, tapi lari menjauh (Kej 39:11-12).
Dosa seks, bukan saja dapat mengakibatkan kita terikat dalam dosa namun juga dapat menimbulkan kebencian terhadap orang “yang kita kasihi” (lihat 2 Sam 13:15).
BILA KITA SUDAH TERLANJUR JATUH DALAM DOSA SEKS ATAU CARA YANG SALAH
Bertobat dengan mengakui dosa tersebut di hadapan Allah (1 Yoh 1:9)
Meminta Tuhan memberikan kuasaNya untuk menolong kita menaklukkan dan lepas dari ikatan dosa (Mat 28:18).
Bila ada krisis kasih dari orangtua, minta kasih Bapa Di Surga(Yes 9:6).
Renungkan kebenaran Tuhan yang dapat memerdekakan pola pikir yang salah (Yoh 8:36).
.
Bila kita mempelajari kehidupan Amnon maka kita dapat melihat bahwa ia tidak mendapatkan pendidikan pranikah dari ayahnya, Raja Daud, atau bahkan kemungkinan besar ia pun mengalami krisis kasih mengingat kesibukan sang ayah sebagai seorang raja hingga kurang kasih sayang , perhatian dan bimbingan.
Amnon mendapatkan bimbingan atau pelajaran “cinta” dari Yonadab, yang akhirnya menyesatkan dia.
Kita pun perlu mewaspadai bahaya Yonadab-Yonadab lain disekitar kita, mungkin novel romantis, buku-buku duniawi yang berbicara dari sisi yang yang tidak alkitabiah, media TV atau radio, internet, teman-teman sebaya yang memiliki pengertian separuh-separuh.
Dan akibat krisis / defisit kasih Amnon coba mengisi kekosongan hatinya dengan asmara/ pacaran untuk “having fun”.
Kita perlu mempelajari arti cinta dari ALKITAB, sebab ALKITAB merupakan surat cinta BAPA SURGAWI pada kita. Bila anda tidak memiliki orangtua yang dapat membimbingmu di dalam mengenal kasih yang benar ini, kalian bisa datang ke komunitas orang percaya/gereja, di mana ada orangtua-orangtua rohani atau kakak-kakak rohani bagimu.
Tidak mengerti makna pacaran.
Konsep Alkitab mengenai pacaran yang kita kenal saat ini, sama sekali tidak ada relevansinya. Arti kata berpacaran / pacaran / teman kencan sendiri berkonotasi negatif, yaitu saat bersenang-senang,tidak ada batas atau bebas. Motivasi orang berpacaran melampiaskan hawa nafsu (seks sebelum menikah) dan ini sangat ditentang Alkitab.Orang yang berpacaran, memiliki pengertian coba-coba sampai dapat yang cocok dan hal ini dapat merusak kehidupan rohani dan jiwa kita. Orang dalam taraf ini, biasanya menyatakan CINTA terlebih dulu sebelum mengenal orang tersebut secara mendalam. Akibatnya ketika TIDAK COCOK mereka putus .
Konsep Alkitab adalah TUNANGAN. Bagaimana kita bisa memasuki tahapan ini? Kita tidak perlu berpacaran dulu, namun BERSAHABAT BAIK dahulu dengan sebanyak-banyaknya orang, kenali teman-temanmu tanpa mengungkapkan perasaan cinta terlebih dahulu. Kita perlu merasa pasti, percaya bahwa pria/gadis itu dari Tuhan dan siap masuk dalam pernikahan kudus. Kenali dulu orang tersebut, BARU MENYATAKAN.
Bermain-main dengan seks.
Seks bukanlah dosa, seks normal dan berasal dari Tuhan. Namun seks menjadi dosa apabila kita melakukannya di luar konteks Tuhan, alias di luar pernikahan kudus.
Jangan bermain-main dengan dosa seks (Kasus Raja Daud dan Batseba mengakibatkan MEREKA hidup dalam dosa dan bayi mereka mati).Dosa seks jangan dilawan, tapi lari menjauh (Kej 39:11-12).
Dosa seks, bukan saja dapat mengakibatkan kita terikat dalam dosa namun juga dapat menimbulkan kebencian terhadap orang “yang kita kasihi” (lihat 2 Sam 13:15).
BILA KITA SUDAH TERLANJUR JATUH DALAM DOSA SEKS ATAU CARA YANG SALAH
Bertobat dengan mengakui dosa tersebut di hadapan Allah (1 Yoh 1:9)
Meminta Tuhan memberikan kuasaNya untuk menolong kita menaklukkan dan lepas dari ikatan dosa (Mat 28:18).
Bila ada krisis kasih dari orangtua, minta kasih Bapa Di Surga(Yes 9:6).
Renungkan kebenaran Tuhan yang dapat memerdekakan pola pikir yang salah (Yoh 8:36).
.
THE GUARDIAN ANGELS
THE GUARDIAN ANGELS
PROPHETIC MINISTRY
(A MINISTRY OF THE EAGLES NEST MINISTRIES)
Sudah ada begitu banyak hamba Tuhan yang bergerak dalam urapan kenabian atau profetik, terutama menyampaikan nubuatan. Namun patut disayangkan bila nubuatan suara Tuhan itu hanya berkumandang di dalam tembok-tembok gedung gereja dan tidak sampai kepada orang-orang yang tinggal dalam kota tersebut. Jadi jangan pernah bermimpi bahwa bangsa kita akan takut akan Tuhan yang kita sembah, sebab mereka tidak pernah tahu apa isi hati Tuhan bagi bangsa itu. Itu disebabkan berita Tuhan hanya sampai di dalam gedung gereja dan lalu orang-orang menanggapinya dengan sukacita atau mengaminkan apa yang disampaikan tanpa pernah merasa terbeban untuk menyampaikannya pada komunitas di mana mereka tinggal atau kota mereka.
The Guardian Angels merupakan departemen profetik dari The Eagles Nest Ministries, yang menyampaikan nubuatan praktis. Apakah nubuatan praktis? Adalah nubuatan atau suara Tuhan yang kami suarakan dan nyatakan pada masyarakat umum melalui tindakan atau tulisan pada media umum.
Ada pun pelayanan ini terlahir akibat kegalauan hati kami melihat keberadaan gereja yang seharusnya menjadi tolok ukur moralitas di kotanya atau bangsanya, seolah hanya “diam” saja. Saya tahu bahwa ada pergerakan di dalam lingkungan gereja yang menjunjung moralitas namun semuanya tertutup rapat “tembok gereja” hingga orang di luar gereja tidak tahu apa yang terjadi “di balik dinding”.
Saat kami mendapatkan kesempatan berbincang-bincang dengan para pemuka agama kaum Kedar, mereka mempertanyakan moralitas orang Kristen. Pertanyaan seperti apakah orang Kristen menyetujui pornografi atau aborsi atau perjudian atau free sex dan lain sebagainya ditujukan pada saya. Dan saya menjawab bahwa kami, orang Kristen, juga tidak menyetujui akan hal-hal tersebut, barulah mereka mengerti sebab selama ini kekristenan diidentikkan dengan gaya hidup bebas bangsa barat.
Kami terpanggil untuk bukan hanya menyampaikan suara nubuatan Tuhan bagi gerejaNya namun juga bagi bangsa kami.
Kerinduan kami melihat anak-anak Tuhan bangkit sebagai umat yang profetis dan menyatakan suara Tuhan bukan hanya melalui perkataan tetapi juga menunjukkan iman percaya mereka melalui gaya hidup dan tindakan bagi komunitas kotanya.
Kami melihat inilah saatnya bagi kita untuk menyuarakan isi hati Tuhan secara terbuka melalui tindakan. Biarlah orang melihat gaya hidup kita yang sebenarnya, apa yang kita percayai dan tindakan kita terhadap perkara-perkara yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, bagaimana sikap kita mengasihi orang berdosa tanpa berkompromi dengan dosa mereka. Bagaimana kasih Tuhan dalam hidup kita mengalir membasahi tanah gersang di tempat kita tinggal, entah itu di perkotaan maupun di pedesaan. Biarlah kasih Tuhan itu membersihkan segala kepahitan, dendam dan dosa yang begitu menjerumuskan orang banyak.
Mari saudara-saudaraku kita keluar dari “tembok gereja” dan mulai menyuarakan suara Tuhan. Do something!!!
Tuhan membawa kami untuk memerangi hal-hal tertentu, umpamanya sebagai contoh sikap kami terhadap aborsi, terhadap virginitas pada kalangan anak muda, bahaya pornografi, anti trafficking/perdagangan manusia, penanggulangan kenakalan anak & remaja, anti narkoba & beragam kecanduan lainnya, dan seterusnya. Atau kepedulian kami terhadap alam ciptaan Tuhan dengan mendukung program kesadaran masyarakat akan global warming, penyelamatan hutan, penanggulangan sampah, daur ulang sampah dan lain-lain. Kepedulian kami terhadap biaya pendidikan yang makin lama makin mahal, pemikiran mengenai homeschooling dengan biaya yang terjangkau, pendidikan alternatif atau kursus lainnya bagi mereka yang putus sekolah maupun anak jalanan. Perjuangan kami untuk dapat membuka lahan pekerjaan sebanyak-banyaknya agar dapat mengurangi angka pengangguran dan menekan angka kriminalitas.
The Guardian Angels, atau dalam bahasa Indonesia berarti “Malaikat-malaikat Penjaga”, memiliki beban untuk:
Menjaga standar moralitas gereja dan bangsa di mana kami tinggal untuk tidak merosot.
Kami pun merasa bertanggungjawab untuk menjaga dan mengingatkan gereja dan bangsa mengenai tanggungjawab kita pada Tuhan atas segala ciptaanNya yang telah Ia percayakan pada kita sebagai sebuah bangsa.
Membela mereka yang lemah dan tertindas, baik itu saudara seiman maupun sesama manusia.
Mari Gereja Tuhan, kita bangkit dan suarakan kepribadian Kristus secara nyata pada dunia yang membutuhkan teladanNya.
Langganan:
Postingan (Atom)